Berita Palu

Meriahnya Lebaran Mandura di Palu

441
×

Meriahnya Lebaran Mandura di Palu

Sebarkan artikel ini

Lebaran Mandura merupakan tradisi yang di gelar sepekan setelah Idul Fitri, oleh warga Kelurahan Kampung Baru. Tradisi ini diwarnai dengan aksi saling berebutan mandura oleh warga.kegiatan Lebaran Mandura juga dirangkaikan dengan Festival Kampung Baru Fair 2022.

Kemeriahan lebaran Mandura tahun ini, bisa terlihat dari antusias masyarakat yang melakukan arakan “Mandura” yang juga diikuti pawai obor dimulai dari mesjid Jami,yang merupakan mesjid tertua di Palu ,dan berakhir di jln Teuku Umar ,tepat di depan toko nadoli.

Tradisi lebaran Mandura Kali ini merupakan yang ketujuh,setelah sebelumnya selama dua tahun hanya digelar sederhana karena pandemi COVID-19.

” Alhamdulillah dengan segala keterbatasan, Lebaran Mandura ini dapat terselenggara.”Ungkap Ketua Panitia,Hardi dalam sambutannya.Minggu (8/5/2022).

Menurutnya, kegiatan ini terselenggara atas keterlibatan seluruh pihak, mulai dari warga Kelurahan Baru, pengurus Masjid Jami dan Pemerintah Kota Palu.

Sementara Wakil Walikota Palu,dr Reny Lamadjido  yang juga turut hadir dalam kegiatan , mengapresiasi pihak warga Kelurahan Baru yang telah menggelar Lebaran Mandura.

“Mungkin Kita tidak bisa dapatkan tradisi ini di daerah lain.Ada,tapi pasti berbeda,Dengan kegiatan ini semoga silaturahim di antara kita semua terjaga dengan baik,” ungkap Reny.

Menurut pengurus Mesjid jami,Husein
Mandura terdiri dari tiga suku kata. Man artinya manusia, Du artinya dunia serta Ra artinya fitra. Jadi makna mandura merupakan manusia yang kembali ke fitrah setelah sebulan penuh berpuasa.

Mandura terbuat dari beras ketan terdiri dari tiga warna yaitu putih, hitam dan merah yang dibungkus daun pisang dan dimasak. Dimana terdapat filosofi tersendiri dari tiap warna tersebut,Putih sebagai simbol kesucian, merah keberanian, dan hitam lambang keadilan./(ist)

IMG-20240313-WA0017

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *