PEMKOT

Muhammad J Wartabone Dapat Doa dan Ijazah Bertulis “الله يديم مجلسكم ” dari Ulama Mekkah Al Mukarramah, Abuya Asayyid Asim Ibnu Abbas Al Maliky

436
×

Muhammad J Wartabone Dapat Doa dan Ijazah Bertulis “الله يديم مجلسكم ” dari Ulama Mekkah Al Mukarramah, Abuya Asayyid Asim Ibnu Abbas Al Maliky

Sebarkan artikel ini

Mekkah – Ulama besar dari Mekkah Al Mukarramah, Abuya Asayyid Asim Ibnu Abbas Al Maliky memberi doa dan ijazah kepada Buya Muhammad J Wartabone. Doa dan ijazah dengan lafadz “الله يديم مجلسكم” yang artinya semoga Allah melanggengkan Majelis Antum.

Ketika Ulama tersebut mendoakan Buya Muhammad J Wartabone, dengan sumringah Ketua Umum Persaudaraan Indonesia Berdzikir itu menjawab dengan kata “Qabilna Ijazah”.

PODCAST PALU

Pada kesempatan itu, Buya Muhammad J Wartabone menceritakan kepada Abuya Asayyid Asim Ibnu Abbas Al Maliky mengenai perkembangan lembaga keagamaan, dalam hal ini adalah pondok pesantren yang ada di Indonesia.

Dalam penyampaiannya, Buya Muhammad J Wartabone mengutarakan bahwa eksistensi pesantren secara umum terus berkembang hingga saat ini. Peran fungsi pesantren dipercaya oleh masyarakat mampu menjawab setiap persoalan. Tidak terlepas dari keragamannya baik pesantren yang bercorak salaf atau modern. Keduanya telah mendapat kepercayaan masyarakat sebagai lembaga pendidikan yang menyajikan lingkungan positif bagi putra-putrinya.

Pada umumnya pesantren tumbuh, berkembang, dan tersebar di berbagai wilayah baik itu pedesaan maupun perkotaan. Keberadaan pesantren sendiri sebagai lembaga keislaman sangat kental akan karakteristik dan nilai-nilai strategis dalam pengembangan sikap dan perilaku masyarakat Indonesia yang sebagian besar penduduknya terdiri dari ummat Islam.

Tidak hanya itu, eksistensi pesantren dari masa ke masa mengalami perkembangan signifikan. Kurikulumnya tidak lagi hanya mementingkan kurikulum agama meski tujuannya mencetak santri yang pintar kompeten dalam keilmuan agama.

Pondok-pondok pesantren mulai mengembangkan sayapnya dengan memperbarui system klasikal dalam pengajarannya dan mulai membuka diri dari berbagai masukan dan kritikan yang bersifat membangun dan tidak menyimpang dari agama Islam, dan pembaharuan terus dilakukan oleh pesantren sehingga pondok-pondok pesantren yang ada di Indonesia menjadi sangat baik.

Dari sekian banyak Pondok Pesantren yang ada di Indonesia, khususnya di Provinsi Sulawesi Tengah juga terdapat banyak pondok pesantren yang telah berdiri dan berkembang. Wilayah dengan lokasi terluas di wilayah Sulawesi ini memiliki mayoritas penduduk beragama Islam.

Perkembangan Islam di wilayah tersebut dibawa oleh para ulama. Perkembangan tersebut masih berkembang pesat sampai saat ini. Salah satunya adalah dengan banyaknya pendirian pondok-pondok pesantren di wilayah itu.

Keberadaan ponpes saat ini, diharapkan menjadi modal utama dalam membentuk pribadi santri yang mampu mengikuti perkembangan zaman, yakni mempersiapkan peserta didik, agar dapat menjalankan perannya menuntut penguasaan pengetahuan tentang ajaran agama dan juga menjadi ahli ilmu agama.

Selain Lembaga Keagamaan, Buya Muhammad J Wartabone juga bincang terkait Organisasi Keislaman yaitu Persaudaraan Indonesia Berdzikir (PIB) dan Wanita Sholawat Indonesia (WASHOTIA).

Buya Muhammad J Wartabone memberikan penjelasan bahwa Persaudaraan Indonesia Berdzikir (PIB) merupakan wadah berhimpun keluarga Ulama, bangsawan, Pejuang Merah Putih, kelompok-kelompok Majelis Ta’lim laki-laki dan perempuan serta tokoh adat yang bergerak dalam bidang keagamaan, pendidikan dan sosial yang bersumber pada AL-Qur’an dan Hadits. Persaudaraan Indonesia Berdzikir (PIB) berpusat dan berkedudukan di Serambi Haramain Sulawesi Tengah.

Sedangkan Wanita Sholawat Indonesia yang dalam singkatan disebut WASHOTIA, juga merupakan Lembaga dakwah kemasyarakatan dan wadah berhimpun kelompok majelis taklim laki-laki dan perempuan yang bergerak dalam bidang Pendidikan, sosial dan keagamaan bersumber pada Al-Qur’an dan Hadis, Ahlus Sunnah Wal Jama’ah, Asy’ariyyah Maturidiyyah dan menganut Fiqih Mazhab Imam Syafi’i. WASHOTIA mempunyai visi untuk membumikan sholawat untuk mewujudkan masyarakat yang menjadikan nilai-nilai Islam sebagai bagian terpenting dalam menciptakan keselarasan, keserasian, dan kesenambungan pembangunan masyarakat beragama, berbangsa, dan bernegara di Republik Indonesia.

Buya Muhammad J Wartabone berharap agar Lembaga keagamaan dan organisasi keIslaman yang ada di Indonesia dapat terus berkembang dan menjadi menjadi Lembaga dan organisasi pembentuk karakter nasionalis di kalangan umat Islam Indonesia.

“Saya berharap adanya doa dan ijazah dari Ulama besar di Mekkah ini dapat menjadikan negeri kita Indonesia menjadi negeri yang  Baldatun Thoyyibatun wa rabbhun ghaffur, negeri yang baik dengan Rabb (Tuhan) yang Maha Pengampun dengan banyaknya Lembaga dan organisasi keagamaan yang membantu dalam menegakkan nilai-nilai Islam,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Ingin Beriklan? Klik Disini