INIPALU.com-Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama mengasah kemampuan penerima beasiswa Program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah Angkatan 2021, memanfaatkan teknologi digital sebagai salah satu sarana dalam menunjang peningkatan akademik dan keterampilan.
“Upaya ini dilakukan melalui pelatihan digital skills bagi mahasiswa penerima beasiswa KIP Kuliah Angkatan 2021,” kata Sekretaris Panitia Pelatihan Digital Skills, Fatharany MM, di Kota Palu, Sulawesi Tengah, Jumat.
Penerima beasiswa KIP Kuliah Angkatan 2021 UIN Datokarama berjumlah 149 orang, yang merupakan mahasiswa semester tujuh.
Fatharany menerangkan, melalui pelatihan digital skills, para penerima beasiswa KIP Kuliah Angkatan 2021 dibekali dengan materi mengenai penggunaan digital dan internet dalam pembelajaran, meluaskan akses materi kuliah di internet khususnya jurnal dan buku elektronik, dan materi efektifitas sistem informasi akademik.
“Mereka akan mengikuti kegiatan ini selama tiga hari dimulai dari Jumat – Minggu,” ungkap Fatharany.
Sementara itu, Rektor UIN Datokarama Profesor Lukman Thahir mengemukakan harus mampu menggunakan teknologi digital dengan baik, sebagai bentuk penyesuaian dengan perkembangan zaman.
Ia mengatakan perkembangan dan kemajuan teknologi digital saat ini, telah berdampak pada perubahan gaya hidup manusia, yang ditandai dengan adanya ketergantungan terhadap teknologiΒ digital.
“Contoh kecilnya adalah setiap saat kebanyakan orang selalu mengakses perkembangan informasi dan peristiwa terkini melalui handphone (telepon seluler) yang merupakan satu digital,” ucapnya.
Bahkan, sebut dia, saat ini pelayanan dari pemerintah dan badan usaha kepada masyarakat atau konsumen mulai menggunakan sistem digital.
Oleh karena itu, menurut dia, literasi tentang digital penting dilakukan kepada mahasiswa penerima KIP Kuliah agar memiliki kemampuan dalam menggunakan teknologi digital.
Kemampuan dalam menggunakan teknologi digital dengan baik, ujar dia, perlu diikutkan dengan literasi informasi dan komunikasi berbasis digital, yang salah satu tujuannya untuk membendung derasnya informasi hoaks di media sosial.
“Sehingga melalui pelatihan ini, kami harapkan mahasiswa penerima KIP menjadi agen dalam bijak bermedia sosial, sekaligus agen menangkal hoaks di media sosial,” imbuhnya.(*)
Tidak ada komentar