x

Butce Lie, Diaspora Indonesia dari Los Angeles, Kagumi Kekayaan Budaya Sulawesi Tengah

waktu baca 3 menit
Rabu, 5 Feb 2025 04:51 0 448 INIPALU

INIPALU.com — Executive Board Indonesian Diaspora Network (IDN) Global dari Los Angeles, Amerika Serikat, Butce Lie, melakukan kunjungan pertamanya ke Sulawesi Tengah. Dalam kunjungan tersebut, Butce Lie menjajaki potensi berbagai bidang, terutama budaya dan perdagangan, serta menyampaikan kekagumannya terhadap kekayaan budaya yang dimiliki Sulawesi Tengah. Salah satu yang paling menarik perhatiannya adalah situs bersejarah patung-patung megalitikum berusia ribuan tahun di Lembah Bada, Kabupaten Poso.

“Sulawesi Tengah memiliki daya tarik mistis dan sejarah yang unik. Lokasi ini menjadi magnet bagi wisatawan dan peneliti dari dalam maupun luar negeri,” ucap Butce Lie. Rabu (5/2/2025).

Menurut Butce Lie, potensi budaya ini dapat menjadi modal penting bagi pengembangan sektor pariwisata di Sulawesi Tengah. Keunikan patung-patung megalitikum yang tersebar di Lembah Bada merupakan warisan budaya dunia yang perlu dilestarikan dan dipromosikan lebih luas.

“Sulawesi Tengah memiliki keunikan yang tidak dimiliki daerah lain. Potensi ini harus dikelola dengan baik agar bisa menarik wisatawan dari seluruh dunia,” ujarnya.

Ia juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara diaspora Indonesia di luar negeri dan pemerintah daerah untuk mendorong pembangunan dan promosi daerah di tingkat internasional.

“Melalui jaringan diaspora, kami ingin membuka akses lebih luas bagi Sulawesi Tengah, baik dalam bidang perdagangan maupun investasi. Dengan kerja sama yang kuat, kita bisa membawa potensi daerah ini ke panggung global,” tambah Butce Lie.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Sulawesi Tengah, Wijaya Chandra, turut menyampaikan apresiasi kepada Butce Lie atas kontribusinya kepada masyarakat Sulawesi Tengah. Wijaya mengungkapkan bahwa Butce Lie telah menunjukkan kepeduliannya kepada Sulawesi Tengah, khususnya saat bencana gempa bumi dan tsunami melanda Palu pada 2018.

“Butce Lie memberikan bantuan sebesar Rp600 juta untuk membantu proses pemulihan pascabencana. Bantuan tersebut sangat berarti bagi masyarakat yang terdampak,” kata Wijaya Chandra.

Wijaya juga menekankan pentingnya peran komunitas diaspora dalam mendukung pembangunan daerah.

“Bantuan dari komunitas diaspora menunjukkan betapa pentingnya kolaborasi antara warga Indonesia di luar negeri dan pemerintah daerah. Kolaborasi ini dapat membantu Sulawesi Tengah menghadapi tantangan dan membangun masa depan yang lebih baik,” tambahnya.

Kunjungan Butce Lie ke Sulawesi Tengah diharapkan menjadi awal dari terbukanya peluang baru bagi daerah tersebut di kancah internasional. Dengan jaringan diaspora yang kuat, Sulawesi Tengah memiliki kesempatan besar untuk memperkenalkan potensi budaya, pariwisata, dan perdagangan di tingkat global.

Kunjungan ini juga menjadi momentum penting bagi pemerintah daerah untuk membangun kerja sama strategis dengan diaspora Indonesia di berbagai negara, demi mempercepat pembangunan dan meningkatkan daya saing Sulawesi Tengah di tingkat nasional maupun internasional.

“Kami siap mendukung pemerintah daerah dalam berbagai upaya pembangunan dan promosi. Kita harus bekerja sama untuk membawa Sulawesi Tengah menjadi pusat budaya dan perdagangan yang diperhitungkan di dunia internasional,” tutup Butce Lie.(*)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Facebook Pagelike Widget
LAINNYA
x