Longsor di Area Kerja PT MIKI Morowali, Satu Tewas, Dua Masih Dicari

waktu baca 3 menit
Rabu, 26 Mar 2025 05:18 0 357 INIPALU

INIPALU.com – Sebuah insiden longsor terjadi di area kerja PT MIKI yang beroperasi di kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) pada Sabtu, 22 Maret 2025, pukul 12.10 WITA. Longsor yang melibatkan limbah tambang ini menimbun tiga unit alat berat excavator saat proses unloading limbah berlangsung. Tiga pekerja menjadi korban dalam kejadian ini, satu di antaranya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, sementara dua lainnya masih dalam pencarian hingga hari ketiga operasi SAR.

Korban yang telah ditemukan adalah Demianus (23 tahun), seorang operator excavator asal Desa Kalemago, Kecamatan Lore Timur, Kabupaten Poso, yang bekerja untuk PT MIKI sebagai kontraktor di kawasan tambang IMIP. Jenazahnya berhasil dievakuasi oleh tim perusahaan tak lama setelah kejadian.

Sementara itu, dua operator excavator lainnya yang masih dinyatakan hilang adalah Akbar (22 tahun), warga Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, dan Irfan Tandi (24 tahun), warga Batustanduk, Kecamatan Walenrang, Kabupaten Luwu. Kedua korban diduga masih tertimbun material longsoran di sekitar lokasi kejadian.

Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Palu baru menerima informasi terkait insiden ini dari Manajemen PT IMIP pada Selasa malam, 24 Maret 2025. Menindaklanjuti laporan tersebut, satu tim rescue dari Pos SAR Morowali langsung diberangkatkan ke lokasi kejadian untuk melakukan pencarian. Pada hari ketiga operasi SAR, Rabu, 26 Maret 2025, Basarnas Palu mengirimkan tim tambahan berjumlah lima orang untuk memperkuat pencarian.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu, Muh. Rizal, S.H., menyatakan bahwa pencarian terus dilakukan dengan berbagai upaya, termasuk deteksi tanda-tanda keberadaan korban.

“Kami dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu hari ini melaksanakan operasi SAR untuk tiga orang operator excavator PT MIKI yang tertimbun longsoran limbah di kawasan tambang PT IMIP. Hari ini merupakan pencarian hari ketiga. Kami menerima informasi dari manajemen PT IMIP pada tanggal 24 Maret 2025 dan langsung menggerakkan unsur dari Pos SAR Morowali untuk melakukan evakuasi serta pencarian korban yang tertimbun. Dari informasi terakhir di lapangan, posisi dua korban yang masih hilang sudah mulai terdeteksi dengan adanya tanda-tanda bahwa mereka tertimbun di sekitaran danau dalam tambang. Kami berharap operasi SAR hari ketiga ini bisa membuahkan hasil,” jelas Rizal.

Koordinator lapangan operasi SAR, Syahrul Japarudin, menyampaikan bahwa pencarian korban semakin intensif dengan berbagai teknik pencarian. Tim SAR gabungan akan melakukan monitoring terhadap rencana penyelaman oleh tim relawan, sekaligus melakukan sounding area menggunakan alat Aqua Eye—sebuah alat pendeteksi benda atau tubuh di bawah air. Selain itu, tim juga berupaya mengurangi debit air di lokasi kejadian dengan mengalirkan air ke waduk buatan untuk memperjelas area pencarian.

Di titik-titik yang dicurigai, penggalian menggunakan alat berat terus dilakukan untuk mempercepat proses evakuasi.

Operasi pencarian ini melibatkan berbagai unsur SAR gabungan, di antaranya:

  • Personil Kantor SAR Palu: 5 orang
  • Personil Pos SAR Morowali: 4 orang
  • Pamsus Polda Sulawesi Tengah: 6 orang
  • Koramil Bahodopi: 3 orang
  • Pos TNI AL: 3 orang
  • Polsek Bahodopi: 3 orang
  • Damkar PT IMIP: 4 orang
  • Diver Maroa Morowali: 2 orang
  • PA Forel Bahodopi: 1 orang
  • Manajemen Safety PT IMIP

Hingga berita ini diturunkan, tim SAR gabungan masih berupaya keras untuk menemukan dua korban yang masih hilang. Pihak keluarga korban juga sudah berada di lokasi kejadian untuk menunggu perkembangan terbaru.(*)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Facebook Pagelike Widget
LAINNYA