INIPALU.com – Wakil Gubernur Sulawesi Tengah dr. Reny A. Lamadjido, Sp.PK., M.Kes menegaskan pentingnya deteksi dini kanker mulut rahim atau serviks yang kini semakin canggih berkat inovasi alat skrining berbasis sampel urin dari PT Biofarma. Hal itu disampaikannya saat membuka Seminar Kanker Serviks yang diselenggarakan TP-PKK Provinsi Sulawesi Tengah bekerjasama dengan PT Biofarma di Hotel Aston Palu, Selasa (15/4/2025).
Dalam sambutannya, dr. Reny menyebutkan bahwa deteksi dini menjadi kunci untuk mencegah kematian akibat kanker serviks. Dengan adanya alat tes urin dari Biofarma, kini perempuan tidak perlu lagi merasa takut atau malu melakukan pemeriksaan.
“Dengan alat ini, ibu-ibu bisa tahu sejak awal sebelum sampai ke stadium lanjut. Pemeriksaannya pun semudah memeriksa kadar gula darah atau tensi, tidak invasif, dan hasilnya cepat,” ujar Wagub Reny.
Lebih lanjut, Wagub Reny memaparkan bahwa kanker serviks merupakan kanker pembunuh nomor dua bagi perempuan setelah kanker payudara. Ia menyebutkan, setiap satu jam, dua perempuan Indonesia meninggal akibat kanker serviks yang sebagian besar disebabkan infeksi virus HPV serta gaya hidup tidak sehat seperti merokok.
“Kanker serviks ini dijuluki silent killer karena seringkali baru diketahui ketika sudah stadium lanjut. Padahal bisa dicegah lewat vaksinasi HPV dan skrining rutin. Sayangnya, banyak perempuan masih takut atau malu memeriksakan diri,” kata Reny.
Untuk itu, pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah bersama TP-PKK terus gencar melakukan edukasi dan sosialisasi agar masyarakat, khususnya perempuan usia produktif, lebih peduli terhadap kesehatannya.
Dalam kesempatan itu, dr. Reny juga menekankan soal kemudahan akses layanan kesehatan di Sulawesi Tengah. Masyarakat yang belum terdaftar BPJS Kesehatan atau kepesertaannya tidak aktif kini tetap bisa mendapatkan pelayanan kesehatan hanya dengan menunjukkan KTP Sulawesi Tengah, berkat program BERANI Sehat.
“Semoga tidak ada lagi masyarakat kita di gunung, di pulau, di pedalaman, yang menjerit tidak bisa berobat karena tidak punya kartu jaminan kesehatan. Sekarang cukup bawa KTP, langsung dilayani,” tegasnya.
Ketua TP-PKK Provinsi Sulteng, Ny. Ir. Sry Nirwanti Bahasoan, juga menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya seminar ini. Menurutnya, kegiatan ini merupakan momentum penting bagi perempuan Sulteng untuk lebih mengenal kanker serviks, penyebabnya, serta cara pencegahannya.
“Kita harus tahu tubuh kita sendiri. Kalau ada rasa sakit, jangan ditahan. Apalagi di usia produktif, penting untuk rutin cek kesehatan. Sekarang tidak ada alasan lagi karena tesnya sudah mudah dengan alat tes urin dari Biofarma,” ungkap Sry.
Ia juga menyampaikan kebanggaannya atas perhatian besar Wagub dr. Reny terhadap isu kesehatan perempuan.
“Kami bersyukur, punya wakil gubernur perempuan yang paham betul masalah kesehatan perempuan, tahu penyakit apa saja yang sering dialami kaum hawa. Ini inspirasi bagi kami semua,” tambahnya.
Kepala Divisi Geographical Commercial Team PT Biofarma, Dimas Dwi Aditya, dalam sambutannya menjelaskan bahwa alat skrining urin ini merupakan salah satu upaya Biofarma untuk meningkatkan cakupan deteksi dini kanker serviks di Indonesia, khususnya di Sulawesi Tengah.
“Tingginya angka kanker serviks di Indonesia disebabkan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pencegahan. Dengan alat ini, kita harap skrining bisa lebih luas dan mudah dilakukan, sehingga angka kematian akibat kanker serviks bisa ditekan,” ujar Dimas.
Dimas menambahkan, kegiatan ini juga merupakan kontribusi Biofarma dalam memperingati HUT Provinsi Sulawesi Tengah ke-61 dan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK, sekaligus mendukung peningkatan kesadaran dan aksi nyata pencegahan kanker serviks.
dr. Herdhana Suwartono, Sp.OG(K)-Onk, selaku narasumber seminar menyatakan bahwa metode deteksi dini menggunakan HPV DNA dari sampel urin sangat efektif dan akurat.
“Teknologi ini sudah teruji klinis. Tidak hanya nyaman bagi pasien, tapi juga dapat mendeteksi keberadaan virus HPV sejak dini sebelum muncul gejala,” jelasnya.
Sementara itu, Rosmawati, salah satu peserta seminar asal Kabupaten Parigi Moutong, mengaku baru mengetahui bahwa kanker serviks bisa dideteksi lewat sampel urin.
“Jujur saya selama ini takut periksa karena harus lewat pemeriksaan dalam. Tapi dengan alat urin ini saya rasa perempuan seperti saya jadi lebih berani,” tuturnya.
Hal senada disampaikan Sri Hartati, Ketua TP-PKK Kabupaten Sigi, yang berharap sosialisasi ini terus berlanjut sampai ke desa-desa.
“Kita ingin perempuan di pelosok desa juga bisa tahu pentingnya deteksi dini. Alhamdulillah sekarang pemerintah dan Biofarma sudah siapkan alat yang lebih mudah,” ujarnya.
Dalam acara tersebut, Wagub dr. Reny Lamadjido dan Ketua TP-PKK Ny. Sry Nirwanti Anwar juga dinobatkan sebagai Bunda Peduli Kanker Serviks oleh PT Biofarma atas dedikasi dan komitmen mereka dalam meningkatkan kesadaran deteksi dini kanker serviks di Sulawesi Tengah.
Kegiatan ini diikuti para Ketua TP-PKK Kabupaten/Kota, organisasi perempuan, tenaga kesehatan, mahasiswa, akademisi, hingga perwakilan masyarakat.(*)
Tidak ada komentar