Anwar Hafid Tegaskan Komitmen Antikorupsi di Hadapan KPK

waktu baca 3 menit
Selasa, 8 Jul 2025 05:50 0 94 Bung Andre

PALU – Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, menyampaikan komitmen kuatnya dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, transparan, dan bebas dari praktik korupsi. Hal ini disampaikannya dalam kegiatan Sosialisasi Antikorupsi dan Pengendalian Gratifikasi yang diselenggarakan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK RI), Selasa (8/7/2025), di Ruang Polibu, Kantor Gubernur Sulteng.

Acara tersebut turut dihadiri oleh Deputi Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK RI, Wawan Wardiana, Wakil Gubernur Sulteng dr. Reny A. Lamadjido, serta sejumlah pejabat lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah. Dalam kesempatan itu pula dilakukan penandatanganan prasasti Tempat Uji Kompetensi (TUK) Antikorupsi β€œManoro” milik BPSDMD Sulteng.

Dalam sambutannya, Gubernur Anwar menekankan bahwa integritas merupakan fondasi utama dalam menjalankan seluruh misi pemerintahan daerah di bawah kepemimpinannya. Ia menyoroti bahwa dari sembilan program prioritas β€œBERANI” (Bersama Anwar-Reny), program terakhir yakni β€œBERANI Berintegritas” menjadi penopang utama bagi delapan program lainnya.

β€œTanpa integritas, delapan program sebelumnya tidak akan berjalan maksimal. Karena pada dasarnya, kemajuan pembangunan sangat ditentukan oleh seberapa jujur dan bersih aparatur kita dalam bekerja dan melayani masyarakat,” jelasnya.

Anwar juga menceritakan pengalamannya selama dua periode menjabat sebagai Bupati Morowali. Ia mengungkapkan bahwa dirinya kerap melakukan konsultasi dengan KPK agar setiap kebijakan yang diambil tidak menyalahi aturan.

β€œSaya tidak alergi KPK. Justru menganggap KPK sebagai mitra dalam memperkuat tata kelola pemerintahan. Saya pernah meminta pendampingan langsung dari KPK saat menghadapi persoalan prosedur bantuan bencana. Alhamdulillah, berkat pendampingan tersebut, kebijakan kami tetap berjalan tanpa melanggar aturan,” ujarnya.

Gubernur secara terbuka juga menyinggung praktik negatif dalam birokrasi, seperti jual beli jabatan dan intervensi dari tim sukses, yang menurutnya harus dihentikan.

β€œSaya sudah tegaskan sejak awal, tidak ada ruang untuk jual beli jabatan. Jangan coba-coba lewat pintu belakang, apalagi melalui istri saya. Akses ke rumah jabatan pun saya batasi di malam hari kecuali untuk urusan dinas. Itu bagian dari upaya saya menjaga integritas,” tandasnya.

Mengenai gratifikasi, Anwar mengingatkan bahwa meskipun sering dianggap sepele, pemberian dalam bentuk apa pun bisa menjadi jebakan moral yang serius.

β€œGratifikasi ini kadang sulit dibedakan. Meski jalur pelaporannya jelas, yang menggoda itu godaan kecil di sekitar kita. Karena itu, saya selalu mengingatkan para ASN untuk bersikap tegas dan terbuka,” katanya.

Ia juga mendorong agar Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG) di setiap OPD bisa dioptimalkan, sekaligus meningkatkan kesadaran pelaporan dan pemahaman terhadap Survei Penilaian Integritas yang merupakan bagian dari pengawasan internal KPK.

Selain itu, Gubernur menegaskan bahwa pendekatan hukum dan administratif saja tidak cukup. Ia menilai pentingnya menanamkan nilai-nilai religius dalam membangun budaya integritas.

β€œKita ini manusia, yang takut pada dua hal: Tuhan dan aparat hukum. Maka nilai-nilai agama harus menjadi bagian dari etika ASN. Shalat tepat waktu, contohnya, mencerminkan disiplin dan komitmen,” terangnya.

Lebih jauh, Gubernur menekankan pentingnya transformasi digital dalam pelayanan publik, guna menciptakan sistem yang transparan dan memberi kepastian kepada masyarakat.

β€œMasyarakat tidak butuh pelayanan yang cepat saja, tapi juga pasti. Kapan selesai, apa syaratnya, dan berapa biayanya. Jangan janji satu jam kalau tidak mampu. Karena janji itu bisa membuka celah untuk korupsi kecil-kecilan,” tegasnya.

Mengakhiri sambutannya, Anwar menyampaikan harapan agar kehadiran KPK di Sulawesi Tengah dapat memperkuat etika birokrasi dan mendorong upaya pencegahan korupsi yang lebih sistemik.

β€œKita bukan malaikat, tapi jangan juga jadi setan. Selama kita berpegang pada aturan dan menjaga integritas, insyaAllah kita akan selamat dan membawa manfaat bagi masyarakat,” pungkasnya. (*)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA