Kunjungan DLH Sulteng: Limbah B3 CPM Dikelola dengan Baik

waktu baca 2 menit
Kamis, 20 Feb 2025 04:16 0 126 INIPALU

INIPALU.com – Dinas Lingkungan Hidup Sulawesi Tengah (DLH Sulteng) menilai pengelolaan limbah, terutama limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) oleh PT Citra Palu Minerals (CPM), sudah tergolong baik.

“Dari hasil pengecekan yang kami lakukan, pengelolaan limbah B3-nya sudah tergolong baik,” ujar Sekretaris DLH Sulawesi Tengah, Wahid Irawan.

DLH Sulteng melakukan kunjungan ke kantor CPM di Kelurahan Poboya, Kota Palu, pada Rabu (20/2). Kunjungan ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari aspirasi masyarakat yang ramai mengkritik potensi dampak lingkungan akibat aktivitas tambang.

“Menindaklanjuti aspirasi masyarakat tersebut, maka kami melakukan kunjungan ke CPM, dan diterima dengan baik,” ujar Wahid Irawan.

Dalam pertemuan dengan pihak CPM, DLH Sulteng juga melakukan pengujian kualitas udara dan air Sungai Pondo yang berada di sekitar lingkungan perusahaan.

Wahid menyebutkan bahwa kadar kualitas udara di area CPM baru bisa diketahui dalam 2-3 hari ke depan setelah hasil uji laboratorium keluar.

“Pengambilan sampel pengujian udara sudah dilakukan, hasil uji lab menunggu sekitar 2-3 hari,” jelasnya.

Hingga saat ini, DLH Sulteng belum menemukan dampak signifikan dari aktivitas tambang PT CPM terhadap lingkungan sekitar. Namun, Wahid meminta CPM untuk rutin melaporkan dokumen pengelolaan lingkungan setiap semester.

“Dokumen lingkungan untuk semester II 2024 baru tadi diserahkan. Bukan berarti selama ini tidak ada yang dilaporkan, karena dalam ketaatan pelaporan sudah bagus dan sebelumnya pun dijalankan. Namun idealnya per semester harus sudah diserahkan,” tutur Wahid.

Dalam keterangannya, PT CPM menyampaikan bahwa perusahaan telah memenuhi segala ketentuan dalam regulasi yang tertuang dalam dokumen persetujuan teknis (Pertek) dan dokumen AMDAL.

“Pemantauan udara ambien dan pemantauan emisi semuanya sudah dilakukan dengan pihak laboratorium yang terakreditasi KAN, dan semua parameter lingkungan baik untuk pemantauan udara ambien maupun pemantauan emisi memenuhi baku mutu lingkungan,” ungkap GM External Affairs and Security PT CPM, Amran Amier.

Amran menambahkan bahwa alat pendeteksi gas HCN di CPM tergolong canggih dan berkualitas tinggi. Perusahaan menggunakan merek OLDHAM dan ATI dengan detection limit 4.7 ppm yang dipasang di area pelarutan sianida. Hingga saat ini, tidak ada indikasi pembentukan gas HCN, dan para operator bekerja dengan aman.

“Tim maintenance selalu melakukan kalibrasi dan preventive maintenance agar alat selalu berfungsi dengan baik. Alat deteksi sianida juga dipasang di beberapa titik lainnya di pabrik pengolahan,” ucap Amran.

DLH Sulteng berharap agar CPM terus meningkatkan komitmennya dalam menjaga lingkungan dan memastikan aktivitas pertambangan tetap sesuai dengan regulasi yang berlaku.(*)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Facebook Pagelike Widget
LAINNYA