Eva Bande Tegaskan Satgas PKA Tak Akan Tinggal Diam Hadapi PT LTT

waktu baca 2 menit
Selasa, 19 Agu 2025 23:30 0 651 π€π§ππ«πž πƒπžπ₯𝐚𝐧𝐨

Palu,– Konflik agraria yang membayangi tiga desa di Kecamatan Rio Pakava, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, telah berlangsung lebih dari dua dekade dan meninggalkan luka kemanusiaan. Hal ini ditegaskan Ketua Satgas Penyelesaian Konflik Agraria (Satgas PKA) bentukan Pemprov Sulteng, Eva Bande, melalui akun Facebook pribadinya, Rabu dini hari (20/8/2025).

Menurut Eva, kehadiran PT LTT telah menjerat kehidupan warga setempat dalam penderitaan berkepanjangan.

β€œKemanusiaan kami terkoyak-koyak menyaksikan bagaimana tanah, sumber hidup, dan masa depan rakyat terus dirampas,” tegasnya.

Eva mengungkapkan kesedihan bercampur amarah atas sikap pemerintah yang dinilainya abai.

β€œSelama ini pemerintah ada di mana? Mengapa membiarkan rakyat terus menderita tanpa kepastian?” katanya.

Satgas PKA, lanjut Eva, tidak akan tinggal diam. Pihaknya berencana melakukan kajian mendalam dengan menghimpun data, aspirasi, serta harapan warga untuk kemudian merumuskan rekomendasi tegas dan konkret.

β€œRekomendasi ini akan kami serahkan langsung kepada Gubernur Sulawesi Tengah Dr. Anwar Hafid, M.Si. Kami akan mendesak beliau untuk mengambil langkah nyata: mengembalikan hak-hak rakyat yang telah lama terampas,” jelas Eva, putri purnawirawan Polri asal Luwuk Banggai sekaligus alumni Untad Palu.

Ia menegaskan perjuangan ini bukan hanya milik masyarakat Rio Pakava, melainkan bagian dari gerakan bersama anak bangsa yang menolak tunduk pada ketidakadilan.

β€œKami akan terus melangkah dengan suara rakyat sebagai kompas, dan semangat perubahan sebagai bahan bakar,” tandasnya. (*)

π€π§ππ«πž πƒπžπ₯𝐚𝐧𝐨

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Facebook 𝐒𝐧𝐒𝐏𝐀𝐋𝐔

Facebook Pagelike Widget
LAINNYA
x