Gubernur Anwar Hafid Wujudkan Mimpi Listrik Merata di Morowali

waktu baca 3 menit
Selasa, 19 Agu 2025 07:59 0 213 π€π§ππ«πž πƒπžπ₯𝐚𝐧𝐨

MOROWALI,– Gubernur Sulawesi Tengah, Dr. H. Anwar Hafid, M.Si., menegaskan komitmennya untuk menghadirkan listrik merata melalui program unggulan Berani Menyala. Hal ini ditandai dengan peresmian infrastruktur kelistrikan terbesar pertama di Kabupaten Morowali, yang dipusatkan di Gardu Induk 150 kV Bungku, Selasa (19/8/2025).

Peresmian tersebut menandai beroperasinya jaringan transmisi 150 kV Kolonedale–Tentena, jaringan transmisi 150 kV Kolonedale–Bungku, serta gardu induk di Kolonedale dan Bungku dengan kapasitas masing-masing 30 MVA.

Dalam sambutannya, Gubernur Anwar Hafid menegaskan pembangunan listrik adalah bagian dari perjuangannya sejak menjabat Bupati Morowali. Kini, sebagai Gubernur, ia memastikan mimpi lama itu benar-benar terwujud.

β€œInilah wujud nyata program Berani Menyala. Listrik bukan sekadar cahaya, tapi sumber kehidupan, kemajuan, dan kemerdekaan yang sesungguhnya,” ujar Anwar.

Ia mengenang saat awal memimpin Morowali pada 2007, Bungku sebagai ibu kota kabupaten hanya menikmati listrik enam jam per malam. Dengan segala keterbatasan, ia mengambil langkah berani menggunakan APBD untuk membeli mesin diesel, membangun jaringan, bahkan menanggung biaya bahan bakar.

β€œMungkin hanya di Morowali PLN hampir seratus persen ditopang APBD. Tapi saya lakukan karena rakyat butuh terang,” kenangnya.

Puncak keberhasilan kala itu adalah tercapainya listrik 24 jam pertama di Bungku pada 2010, yang menurutnya menjadi tonggak sejarah pembangunan Morowali.

β€œSaya bahkan rela kebun sawit pribadi saya dilewati jaringan listrik agar proyek bisa jalan. Karena saya yakin, ketika rakyat terang, ekonomi akan ikut tumbuh,” kata Anwar.

Kini, berdirinya gardu induk dan jaringan transmisi baru menjadikan Morowali lebih kuat dalam pasokan listrik, baik untuk kebutuhan industri maupun rumah tangga. Infrastruktur ini juga memperkuat sistem kelistrikan Sulawesi Tengah yang 70 persennya bersumber dari energi terbarukan PLTA Poso.

Meski demikian, Anwar Hafid menegaskan perjuangan belum usai. Masih ada 85 desa di Sulawesi Tengah, termasuk 28 desa di Morowali, yang belum menikmati listrik, sebagian besar berada di pulau-pulau.

β€œBerani Menyala berarti kita tidak boleh membiarkan satu pun rakyat hidup dalam gelap. Ke depan, saya ingin pulau-pulau ini bisa memanfaatkan tenaga surya sehingga benar-benar mandiri energi,” tekadnya.

General Manager PLN UIP Sulawesi, Wisnu Kuntjoro Adi, juga menyampaikan komitmen PLN dalam mendukung langkah Gubernur mempercepat pemerataan listrik.

β€œTantangan PLN sangat besar, termasuk membangun tambahan jaringan dan gardu di Morowali dalam tiga tahun ke depan. Tetapi kami yakin, dengan dukungan penuh Bapak Gubernur dan seluruh pihak, target ini akan tercapai. PLN hadir bukan hanya untuk melayani industri, tapi juga untuk menghadirkan kesejahteraan masyarakat,” jelas Wisnu.

Peresmian ini terasa semakin istimewa karena berlangsung hanya dua hari setelah peringatan HUT RI ke-80. Bagi Anwar Hafid, hadirnya cahaya listrik di Morowali adalah simbol nyata kemerdekaan.

β€œSaya sangat terharu, karena apa yang saya perjuangkan sejak menjadi bupati, hari ini bisa saya resmikan sebagai gubernur. Saya memulai, dan saya pula yang mengakhiri. Ini hadiah untuk rakyat,” pungkasnya.

Acara peresmian turut dihadiri Kepala Kejati Sulteng Rahmat, Bupati Morowali Iksan Baharudin, Wakil Bupati Irian Ilyas, Forkopimda Sulawesi Tengah dan Morowali, serta tokoh masyarakat setempat. (*)

π€π§ππ«πž πƒπžπ₯𝐚𝐧𝐨

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA
x