Palu, β Ketua Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Sulawesi Tengah, Wijaya Chandra, memberikan motivasi kepada mahasiswa Universitas Tadulako (Untad) dalam kuliah umum bertema βWirausaha Muda Berdaya Saing Global: Sukses dengan Integritas dan Karakter Unggulβ di Gedung Pascasarjana FEB Untad, Kamis (25/9/2025).
Dalam pemaparannya, pengusaha yang akrab disapa Ko Awi itu menekankan bahwa anak muda harus memiliki karakter yang kuat untuk bisa bertahan di dunia usaha.
βAnak muda harus jadi seperti paku: tajam, mampu menancap, dan tetap kuat sampai ke tujuan. Itulah sikap yang harus dimiliki seorang wirausaha,β ujarnya di hadapan ratusan mahasiswa.
Ko Awi berbagi kisah perjalanan bisnisnya sejak menimba ilmu di Universitas Petra Surabaya dan kembali ke Palu pada 1996 untuk melanjutkan usaha toko bahan bangunan milik orang tuanya.
βSaya memulai dari hal kecil, seperti menimbang paku dan mengukur bingkai. Dari pengalaman itu saya belajar ketahanan dan kemampuan analisis usaha,β kenangnya.
Ia menegaskan bahwa proses jatuh bangun justru menjadi pelajaran penting untuk melatih daya juang. Sebagai inspirasi, ia mencontohkan kisah Rusdi Kirana, pendiri Lion Air Group, yang memulai usaha dari bawah hingga berhasil mendirikan maskapai besar di Indonesia.
βKisah ini mengajarkan kita bahwa kegigihan, kesabaran, dan ketahanan adalah kunci berkembangnya bisnis,β tambahnya.
Motivasi Ko Awi disampaikan dalam rangkaian penandatanganan nota kesepahaman antara Untad dan DPP APINDO Sulteng, serta perjanjian kerja sama dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Untad. Kerja sama ini meliputi bidang pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, magang mahasiswa, hingga pelatihan sertifikasi kompetensi.
Rektor Untad, Prof. Dr. Ir. Amar, ST., MT., IPU., ASEAN Eng., mengapresiasi kemitraan tersebut sebagai langkah strategis mempertemukan dunia akademik dengan dunia usaha.
βKerja sama ini sangat penting untuk memperkaya khasanah keilmuan dari berbagai disiplin ilmu. Bagi mahasiswa, hal ini menjadi modal berharga untuk mengarungi dunia nyata di luar kampus,β jelasnya.
Dekan FEB Untad, Prof. Dr. Wahyuningsih, S.E., M.Sc., Ph.D., juga menegaskan perlunya keterhubungan kampus dengan dunia usaha di tengah perkembangan teknologi yang semakin pesat.
Apresiasi turut datang dari Dewan Pimpinan Nasional (DPN) APINDO. Ketua Komite Pendidikan Luar Sekolah Berbasis Masyarakat Bidang Pendidikan & Keterampilan, Johnwei Mulyono, menilai kegiatan tersebut sejalan dengan program βPengusaha Mengajar.β
βLewat storytelling, kami ingin menanamkan bahwa tidak ada yang instan dalam entrepreneurship. Karakter dan human values tetap harus jadi fondasi, meski dunia semakin maju dengan hadirnya teknologi dan kecerdasan buatan,β tegasnya./(*)
Tidak ada komentar