INIPALU.com – Sebanyak 42 buku cerita dwibahasa di Sulawesi Tengah resmi diluncurkan Oleh Balai bahasa provinsi Sulteng,bertempat di Aula MAN Negeri 2 Palu, Sabtu (28/12)
Program ini merupakan kelanjutan dari upaya serupa di tahun-tahun sebelumnya, di mana telah diterbitkan puluhan buku serupa.
Dalam sambutannya,Kepala balai bahasa provinsi Sulteng, Asrif mengatakan program ini bertujuan untuk memperkuat literasi sekaligus melestarikan bahasa daerah.
Tidak hanya menerjemahkan dari bahasa Indonesia ke bahasa daerah, karya-karya ini ditulis langsung dalam bahasa daerah dan dilengkapi dengan terjemahan ke dalam bahasa Indonesia, sesuai struktur yang alami untuk kedua bahasa.
“Kita menulis dalam bahasa daerah, lalu menerjemahkannya ke bahasa Indonesia, bukan sebaliknya. Ini untuk menjaga keaslian dan keindahan bahasa daerah kita,” ujarnya.
Dikatakan,Program ini juga didukung penuh oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, yang memberikan insentif sebesar Rp1 juta kepada setiap penulis. Selain itu, hak cipta dari buku-buku ini telah didaftarkan secara resmi melalui Kementerian Hukum dan HAM.
“Bahasa Indonesia adalah bahasa negara yang harus kita junjung tinggi. Begitu pula dengan bahasa daerah, yang menjadi identitas dan warisan budaya kita. Sementara bahasa asing hanya sebagai tambahan, bukan prioritas,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Palu, Syamsul Syaifuddin, menyampaikan apresiasi atas inisiatif Balai Bahasa Sulteng dalam melestarikan bahasa daerah dan mengembangkan literasi anak-anak.
“Kami sangat mendukung kegiatan ini. Semoga karya-karya seperti ini dapat mempererat kecintaan anak-anak pada bahasa dan budaya daerah mereka, sekaligus memperkaya wawasan tentang kekayaan budaya Indonesia,” kata Syamsul.(*)
Tidak ada komentar