x

Video ; Tenggelamnya Kapal KM Fitri 09 di Perairan Tolitoli

waktu baca 3 menit
Kamis, 13 Feb 2025 15:16 0 399 INIPALU

INIPALU.com – Kapal Motor (KM) Fitri 09 mengalami kecelakaan di perairan Selat Makassar, tepatnya di Kabupaten Tolitoli, pada Kamis, 13 Februari 2025. Kapal tersebut dilaporkan tenggelam akibat dihantam gelombang tinggi pada pukul 09.30 WITA. Beruntung, seluruh penumpang dan awak kapal berhasil diselamatkan tanpa korban jiwa.

KM Fitri 09 berangkat dari Pelabuhan Salumbia, Sulawesi Tengah, menuju Berau, Kalimantan Timur, pada Rabu, 12 Februari 2025, pukul 23.00 WITA. Namun, cuaca buruk di perairan Selat Makassar menyebabkan kapal dihantam gelombang besar hingga terbalik dan tenggelam di koordinat 0° 59.915′ LU – 119° 58.356′ BT.

Insiden ini pertama kali dilaporkan oleh Kapten Budi, nakhoda kapal tugboat TB Anugerah Lautan 5, yang kebetulan melintas di sekitar lokasi kejadian. Menurut keterangan Kapten Budi, ia melihat KM Fitri 09 dalam kondisi terbalik dan segera melakukan operasi penyelamatan.

“Kami langsung menghampiri lokasi dan berhasil mengevakuasi seluruh 13 penumpang serta awak kapal dalam kondisi selamat,” ujar Kapten Budi.

Para korban kemudian dievakuasi menggunakan TB Anugerah Lautan 5 menuju Pelabuhan Tolitoli. Diperkirakan, kapal tersebut akan tiba di Pelabuhan Tolitoli pada Kamis, 13 Februari 2025, pukul 18.00 WITA.

Berikut data penumpang dan awak KM Fitri 09 yang berhasil diselamatkan:

  1.  Masut (L)
  2.  Kisen (L)
  3. Waldi (L)
  4.  Kisman (L)
  5.  M. Herun (L)
  6.  Rahman (L)
  7. Rusdi (L)
  8. Ridwan (L)
  9. Amir (L)
  10. Rusma (P)
  11. Nadira (L)
  12. Apsal (L) – Anak-anak
  13. Salmi (L)

Menurut Rusmadi, S.E., Kepala Subseksi Operasi SAR dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu, tim SAR gabungan segera dikerahkan ke lokasi terakhir TB Anugerah Lautan 5 pada pukul 16.15 WITA untuk membantu proses evakuasi. Namun, kapal SAR tidak dapat sandar di Pelabuhan Tolitoli akibat cuaca buruk yang masih melanda perairan tersebut.

“Cuaca buruk di perairan Selat Makassar memang menjadi salah satu faktor utama terjadinya kecelakaan ini. Kami sudah menerima peringatan dini dari BMKG terkait potensi gelombang tinggi di wilayah tersebut,” kata Rusmadi.

BMKG sebelumnya telah mengeluarkan peringatan dini terkait gelombang tinggi di Selat Makassar dan sekitarnya. Para pengguna transportasi laut diimbau untuk selalu memantau informasi cuaca terkini dan meningkatkan kewaspadaan saat berlayar, terutama dalam kondisi cuaca ekstrem.

Proses penyelamatan seluruh penumpang dan awak KM Fitri 09 berlangsung lancar berkat kerja sama dan koordinasi yang baik antara berbagai pihak terkait, termasuk TB Anugerah Lautan 5 dan Kantor SAR Palu. Rusmadi menegaskan pentingnya sinergi antarinstansi dalam operasi penyelamatan di laut.

“Kesigapan dari Kapten Budi dan kru TB Anugerah Lautan 5 patut diapresiasi. Berkat koordinasi yang cepat dan tepat, kita bisa menyelamatkan semua korban tanpa adanya korban jiwa,” ungkap Rusmadi.

Hingga berita ini diturunkan, para korban telah berada dalam kondisi stabil dan mendapatkan perawatan medis ringan di Pelabuhan Tolitoli. Operasi penyelamatan ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan terhadap kondisi cuaca sebelum berlayar.

Dengan kejadian ini, pihak berwenang mengimbau seluruh pengguna transportasi laut untuk lebih waspada.

“Pastikan selalu memantau kondisi cuaca sebelum berlayar. Jangan abaikan peringatan BMKG karena keselamatan adalah yang utama,” tegas Rusmadi.

Insiden KM Fitri 09 berakhir dengan selamat, tetapi menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak. Cuaca ekstrem di perairan Sulawesi Tengah tetap menjadi tantangan besar yang harus diantisipasi oleh para pelaut dan pengguna transportasi laut.(*)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Facebook Pagelike Widget
LAINNYA
x