INIPALU.com – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palu dari Fraksi Partai Gerindra, Armin, S.T., kembali turun langsung ke tengah masyarakat dalam kegiatan reses caturwulan I masa persidangan tahun 2025. Kali ini, ia menyapa warga di Kompleks BTN Griya Petobo Permai, Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, pada Kamis (17/4/2025).
Dalam agenda serap aspirasi tersebut, suasana berlangsung hangat dan penuh antusias. Warga menyambut kehadiran Armin dengan berbagai pertanyaan, keluhan, serta usulan yang menyentuh berbagai aspek kehidupan, mulai dari perbaikan infrastruktur hingga pemberdayaan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) setempat.
Sri, seorang pedagang ayam dan telur, menyuarakan keresahannya terkait kondisi Jalan yang masih dalam kondisi rusak dan sulit dilalui. Ia juga mempertanyakan kejelasan fasilitas untuk UMKM jika nantinya platform digital yang dirancang pemerintah benar-benar terealisasi.
“Kalau website UMKM nanti sudah terbentuk, apakah kami harus siapkan tempat sendiri atau akan disediakan tempatnya? Itu saja pertanyaan saya, Pak,” tanya Sri.
Lebih lanjut, ia menyampaikan kegelisahannya sebagai pelaku usaha individu yang telah berulang kali mengajukan proposal bantuan selama tiga tahun terakhir, namun tak pernah mendapat tanggapan yang jelas.
“Di sini banyak pedagang kecil seperti kami, Pak. Ada tukang jahit, penjual nasi kuning, penjual kue, tapi sampai sekarang belum pernah dapat bantuan. Sebagian besar suami-suami di sini pekerjaannya serabutan, bukan pegawai. Kami berharap ada solusi buat kami,” keluhnya.
Menanggapi berbagai keluhan tersebut, Armin, S.T. menegaskan bahwa dirinya akan membawa seluruh aspirasi yang diterima dalam agenda reses ini ke meja rapat DPRD untuk dikawal dan dikoordinasikan dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
“Saya ucapkan terima kasih atas seluruh masukan dari masyarakat. InsyaAllah semua aspirasi ini akan kami bawa ke rapat dewan, untuk dikoordinasikan dengan OPD yang berwenang,” ujar Armin.
Dalam reses yang juga dihadiri perwakilan dari Dinas Koperasi dan UMKM, Dinas Sosial, serta Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Palu, Armin mendorong warga untuk membentuk Kelompok Usaha Bersama (KUBE) sebagai langkah konkret dalam memperkuat perekonomian masyarakat Petobo, khususnya pasca-bencana yang masih menyisakan berbagai tantangan.
“Bapak/ibu yang punya usaha atau kelompok usaha minimal lima orang, cukup terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, dan dua anggota, dengan syarat KTP-nya masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), silakan bentuk KUBE,” jelas Armin.
Politisi dari Partai Gerindra ini juga menyampaikan bahwa timnya siap membantu pembuatan proposal untuk pengajuan ke Dinas Koperasi dan UMKM, agar prosesnya berjalan lebih mudah dan cepat.
Ia juga memberi saran agar kelompok usaha dibentuk dari lingkungan yang saling kenal dan dekat, guna menghindari konflik serta menjaga kesinambungan usaha.
“Sebaiknya anggotanya orang-orang yang sudah saling percaya, agar tidak terjadi perselisihan. Usaha yang dimulai bisa berkelanjutan dan saling menguatkan,” tambahnya.
Dari penjelasan Armin dan OPD yang hadir, sejumlah warga mengaku termotivasi dan mulai merencanakan pembentukan KUBE di berbagai bidang, antara lain depot air minum isi ulang, penyewaan tenda dan kursi, usaha kue kering, pemarutan kelapa, salon, dan usaha kecil lainnya.
Usulan tersebut, kata Armin, akan dimasukkan dalam anggaran pokok-pokok pikiran (Pokir) anggota DPRD Kota Palu, selama memenuhi persyaratan dan lolos verifikasi Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD).
Tak hanya sektor ekonomi, warga juga menyampaikan berbagai aspirasi lainnya yang menyentuh kebutuhan infrastruktur dasar dan fasilitas publik, di antaranya:
Perbaikan akses jalan menuju Petobo atas
Pembangunan dan normalisasi drainase
Penyediaan bak sampah di lingkungan pemukiman
Penambahan lampu penerangan jalan umum (PJU)
Pembangunan Taman Pengajian Quran (TPQ)
Armin berkomitmen untuk terus memperjuangkan seluruh usulan warga agar mendapat perhatian dari pemerintah kota. Ia juga mengingatkan bahwa sinergi antara warga, legislatif, dan pemerintah menjadi kunci untuk membangun wilayah Petobo menjadi lebih tangguh, sejahtera, dan berdaya.(*)
Tidak ada komentar