PALU β Anggota DPRD Kota Palu dari Fraksi PDI Perjuangan, Zet Pakan, S.Sos, menggelar kegiatan reses masa persidangan Catur Wulan II tahun 2025 di Daerah Pemilihan (Dapil) I Kota Palu, yang meliputi Kecamatan Palu Timur dan Kecamatan Mantikulore, pada Senin (21/07/2025).
Dalam sambutannya, Zet Pakan yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Palu, menyampaikan apresiasi kepada puluhan warga Kelurahan Tondo yang hadir dan antusias menyampaikan berbagai aspirasi.
Salah satu warga, Meiske, mengangkat persoalan kondisi jalan di BTN Korpri yang menurutnya perlu segera diperbaiki karena menjadi akses utama bagi masyarakat setempat.
Menanggapi hal tersebut, Zet Pakan menjelaskan bahwa dirinya telah melakukan reses sebelumnya di lokasi yang sama pada bulan April lalu, dan isu perbaikan jalan memang sudah menjadi perhatian.
“BTN Korpri ini saya sudah reses pertama bulan April kemarin, dan ini yang diangkat. Tentang perbaikan jalan,” ujar Zet.
Ia menambahkan, hingga saat ini perbaikan jalan di kawasan BTN Korpri belum dapat direalisasikan karena status aset jalan tersebut belum diserahkan kepada Pemerintah Kota Palu.
“Kenapa di BTN ini tidak pernah diperbaiki jalannya, Ibu? Karena asetnya ini belum diserahkan ke pemerintah kota Palu, dan saya sudah menghubungi developernya,” lanjutnya.
Zet juga mengimbau agar warga BTN Korpri dapat bekerja sama dalam menyelesaikan persoalan tersebut, termasuk jika nantinya diperlukan pemanggilan terhadap pihak developer dalam rapat dengar pendapat (RDP) di DPRD.
Selain masalah infrastruktur, isu kebersihan juga turut disampaikan warga. Darius, warga Kelurahan Tondo lainnya, menyoroti kurangnya pengawasan dari pihak kelurahan terkait persoalan sampah, khususnya di kawasan Perumahan Dosen dan rumah kos-kosan di sekitarnya.
“Tolong juga dipantau, Pak, soal sampah. Yang punya kos-kosan ini harus memperhatikan. Sampahnya berhamburan di jalan dan sangat jorok, Pak,” keluh Darius di hadapan Zet Pakan dan Lurah Tondo.
Menanggapi hal itu, Lurah Kelurahan Tondo menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan pendataan terhadap rumah kos di wilayah tersebut, dan teridentifikasi sekitar 300 unit kos-kosan. Masalah utama yang dihadapi memang berkaitan dengan pengelolaan sampah.
Lurah mengaku pihaknya pernah mengundang para pemilik kos-kosan untuk berdiskusi, namun tidak satu pun yang hadir karena sebagian besar berdomisili di luar Kota Palu.
“Kemarin sudah kita undang di RT 1 RW 1, tidak ada yang hadir pemiliknya. Hampir 75% berdomisili di luar daerah, dan mereka biasanya datang hanya saat menagih uang kos,” ujarnya.
Ia juga menambahkan, kehadiran anggota DPRD seperti Zet Pakan dalam kegiatan reses ini turut membantu pihak kelurahan dalam menjaring dan menindaklanjuti keluhan masyarakat.
Di penghujung kegiatan, Zet Pakan menyampaikan rasa terima kasihnya atas partisipasi warga, serta berharap agar seluruh aspirasi yang telah disampaikan dapat segera ditindaklanjuti dan menjadi prioritas pembangunan demi kesejahteraan masyarakat, khususnya di Kelurahan Tondo. (*)
Tidak ada komentar