Indosat Ooredoo Hutchison Jaga Laba dan Perkuat Landasan Bisnis di Tengah Gejolak Pasar

waktu baca 3 menit
Rabu, 30 Jul 2025 16:47 0 38 π€π§ππ«πž πƒπžπ₯𝐚𝐧𝐨

Jakarta, – PT Indosat Tbk (Indosat Ooredoo Hutchison atau IOH; IDX: ISAT) melaporkan hasil keuangan kuartal kedua 2025 dengan menunjukkan ketahanan kinerja di tengah ketidakpastian pasar. Perusahaan tetap fokus pada ekspansi jaringan, mendorong inovasi inklusif secara nasional, dan melanjutkan transformasi menjadi AI-TechCo.

Pada periode ini, Indosat membukukan pendapatan sebesar Rp13,5 triliun, mengalami penurunan tipis 0,3% dibanding kuartal sebelumnya. Perubahan perilaku konsumen serta dinamika pasar turut memengaruhi angka ini. Meski demikian, Indosat berhasil menjaga stabilitas laba dengan Laba Periode yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk mencapai Rp1,024 triliun. EBITDA tercatat sebesar Rp6,4 triliun, dengan margin 47,6%, mencerminkan efisiensi biaya dan kedisiplinan operasional.

Vikram Sinha, President Director dan CEO Indosat Ooredoo Hutchison, menyampaikan, β€œKami tetap konsisten menciptakan nilai jangka panjang dengan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan. Fokus kami tetap pada menjaga profitabilitas berkelanjutan, memperkuat efisiensi, serta mempercepat transformasi menuju AI-TechCo. Di atas semua itu, misi utama kami adalah memberdayakan masyarakat Indonesia lewat teknologi yang inklusif.”

Kinerja Stabil, Inovasi Terus Berlanjut untuk Pemberdayaan Nasional

Dalam menghadapi tantangan pasar, Indosat menerapkan strategi pengelolaan biaya yang ketat di seluruh operasi. Rata-rata pendapatan per pengguna (ARPU) berada di angka Rp38,9 ribu, mencerminkan peningkatan nilai layanan bagi pelanggan. Jumlah pelanggan tercatat sebanyak 95,4 juta, mengikuti tren konsolidasi kartu SIM secara nasional. Trafik data meningkat 10,3% dibanding kuartal sebelumnya, sebagai hasil dari investasi berkelanjutan di infrastruktur digital.

Untuk menjawab peningkatan kebutuhan data, Indosat memperluas jaringan 4G dengan mengoperasikan lebih dari 203.000 BTS, bertambah lebih dari 15.000 BTS hanya dalam enam bulan pertama tahun ini. Peningkatan ini mencerminkan operasional yang solid dan memperkuat optimisme terhadap pertumbuhan ekosistem digital Indonesia. Total belanja modal (CAPEX) tercatat Rp7,5 triliun, di mana sekitar 79% dialokasikan untuk meningkatkan pengalaman pelanggan. Dengan rasio utang bersih terhadap EBITDA sebesar 0,49 kali, Indosat menunjukkan posisi keuangan yang sehat dan siap mendukung investasi jangka panjang.

Sebagai langkah konkret menuju inklusi digital, Indosat meresmikan AI Experience Center (AIEC) di Jayapura, Papua, menghadirkan teknologi AI untuk mendukung sektor-sektor vital seperti pendidikan dan kesehatan di wilayah 3T. Inisiatif ini mencerminkan visi Indosat untuk memastikan pemerataan manfaat teknologi di seluruh Indonesia.

Indosat juga mengukir pencapaian penting dengan menjadi mitra utama AI Center of Excellence, inisiatif nasional dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Bekerja sama dengan raksasa teknologi dunia seperti NVIDIA dan Cisco, Indosat mendukung pengembangan ekosistem AI lokal, membina talenta digital, mendorong transformasi bisnis berbasis AI, dan memperkuat inovasi nasional.

β€œPerjalanan kami masih terus berlangsung. Kami percaya berada di jalur yang tepat dengan mengutamakan inovasi, kolaborasi, dan komitmen pada kemajuan nyata bagi bangsa. Tak hanya demi pertumbuhan bisnis, tetapi juga demi masa depan Indonesia yang lebih cerah,” tutup Vikram. (*)

π€π§ππ«πž πƒπžπ₯𝐚𝐧𝐨

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA
x