MOROWALI,β Gubernur Sulawesi Tengah, Dr. H. Anwar Hafid, M.Si., secara resmi membuka rapat kerja bersama Pemerintah Kabupaten Morowali yang berlangsung di Aula Kantor Bupati Morowali, Selasa (19/8/2025).
Hadir dalam kegiatan tersebut, Bupati Morowali Iksan Baharudin Abdul Rauf, Wakil Bupati Morowali Iriane Ilyas, jajaran Forkopimda, Sekretaris Daerah, camat, lurah, serta kepala desa se-Kabupaten Morowali. Selain itu, turut hadir pimpinan instansi vertikal dan para pemangku kepentingan. Dari pihak Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, hadir staf ahli gubernur, para asisten, dan kepala perangkat daerah.
Rapat kerja di Morowali ini merupakan agenda kedua. Sebelumnya kegiatan serupa dilaksanakan di Kabupaten Buol, dan akan berlanjut ke Kabupaten Morowali Utara pada Rabu (20/8/2025).
Dalam arahannya, Gubernur Anwar Hafid menegaskan peran gubernur sebagai koordinator pembangunan daerah yang berfungsi menjadi support system bagi pemerintah kabupaten/kota dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
βKoordinator ini dibekali dua kekuatan oleh pemerintah pusat, yaitu kewenangan dan pendanaan. Dengan keduanya, kita harus bersinergi untuk mempercepat pembangunan,β ujarnya.
Beliau menekankan, indikator utama keberhasilan pembangunan adalah penurunan angka kemiskinan. Karena itu, ia mendorong seluruh pemerintah daerah di Sulawesi Tengah untuk menyusun perencanaan pembangunan yang lebih terfokus pada program pengentasan kemiskinan.
βInilah alasan kita hadir langsung ke daerah, untuk duduk bersama dan menyatukan persepsi,β tambahnya.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur juga mensosialisasikan Program 9 BERANI yang menjadi visi-misi Pemerintah Provinsi Sulteng. Program tersebut meliputi: Berani Cerdas, Berani Sehat, Berani Sejahtera, Berani Lancar, Berani Menyala, Berani Makmur, Berani Berkah, Berani Harmoni, dan Berani Berintegritas.
Melalui Program Berani Cerdas, Pemprov Sulteng mendukung pendidikan tingkat SMA/SMK/SLB, termasuk pembiayaan prakering dan uji kompetensi siswa SMK. Hingga saat ini, Pemprov telah menyalurkan beasiswa kepada 7.153 mahasiswa yang dinyatakan lolos verifikasi. Selain itu, Gubernur juga mendorong Pemkab Morowali untuk menetapkan Wajib Belajar 13 Tahun bagi seluruh masyarakat.
Sementara itu, Program Berani Sehat memberikan jaminan kesehatan berbasis KTP Sulteng. Sejak 13 April 2025, Sulawesi Tengah tercatat sebagai daerah dengan status Universal Health Coverage (UHC) Prioritas. Hingga Agustus 2025, Pemprov telah menyalurkan Rp 33 miliar ke BPJS Kesehatan untuk menjamin pelayanan kesehatan masyarakat. Program ini bahkan mencakup layanan medis yang tidak ditanggung BPJS, misalnya bagi korban luka akibat busur.
Menutup arahannya, Gubernur menginstruksikan seluruh kepala perangkat daerah provinsi untuk bersinergi dengan perangkat daerah di Morowali. Ia menekankan pentingnya memperkuat kesepakatan program melalui payung hukum agar implementasi dapat berjalan efektif. (*)
Tidak ada komentar