Aiptu Kadek, Sepuluh Tahun Menjaga Suara Publik

waktu baca 4 menit
Sabtu, 11 Okt 2025 15:02 0 88 𝐒𝐧𝐒𝐏𝐀𝐋𝐔

PALU-Di tengah dinamika kepemimpinan di tubuh Polresta Palu, satu nama tetap konsisten menjadi wajah komunikasi kepolisian dengan masyarakat: Aiptu I Kadek Aruna. Selama satu dekade terakhir, pria yang akrab disapa Kadek ini telah menapaki jalan pengabdian yang tak selalu tampak di depan kamera, namun terasa di setiap informasi yang tersampaikan dengan jelas, tenang, dan penuh tanggung jawab.

Sejak Agustus 2016, Kadek memegang peran penting di Seksi Humas Polresta Palu. Dalam kurun waktu itu, empat kali pergantian pucuk pimpinan terjadi dari AKBP Basya Radyananda hingga kini di bawah Kombes Pol Deny Abrahams namun posisi Kadek tetap di sana, menjadi β€œjembatan” antara polisi dan masyarakat. Ia bukan sekadar personel Humas; ia adalah penyampai suara publik dan wajah keramahan institusi kepolisian di Kota Palu.

Dari Lalu Lintas ke Humas: Kisah Awal Sebuah Pengabdian

Perjalanan Kadek menuju Humas Polresta Palu bermula dari kemampuannya berbicara di depan publik. Saat masih bertugas sebagai Kanit Dikyasa Satlantas, ia dikenal pandai berinteraksi dengan para pelajar dalam program penyuluhan lalu lintas. Gaya bicaranya yang lugas dan mudah dipahami membuat pesan-pesan keselamatan tertanam di benak para siswa.

Kepiawaian itu akhirnya terdengar oleh Kapolresta Palu saat itu, AKBP Basya Radyananda. Setelah melihat langsung bagaimana Kadek menyampaikan sosialisasi, sang Kapolresta langsung memberikan kepercayaan penuh. Hanya sehari setelah pertemuan singkat itu, terbitlah surat perintah mutasi yang memindahkan Kadek dari lalu lintas ke Humas. Sejak hari itu, dunia komunikasi publik menjadi rumah barunya.

Menjembatani Polisi dan Wartawan

Dalam kesehariannya, Kadek dikenal ramah dan sabar menghadapi para jurnalis dari berbagai media baik cetak, online, maupun televisi. Ia bukan hanya menyampaikan rilis berita, tetapi juga menampung berbagai pertanyaan, klarifikasi, hingga kritik dari rekan-rekan media.

Salah satu kisah yang membekas adalah saat seorang wartawan bernama Amat Banjir mengalami pengalaman kurang menyenangkan di Polsek Palu Selatan. Tanpa diminta, Kadek datang langsung menemui sang wartawan dan menyampaikan permohonan maaf atas nama Kapolresta. Sikap itu menjadi bukti bahwa tugas Humas bukan sekadar administratif, melainkan juga moral: menjaga hubungan baik antara polisi dan insan pers.

β€œPak Kadek itu bukan hanya bicara soal berita, tapi juga soal rasa hormat. Ia paham bagaimana menjaga perasaan kami para jurnalis,” ujar salah satu wartawan senior di Palu.

Suara yang Menyejukkan di Tengah Gejolak

Peran Kadek semakin terasa ketika Palu menghadapi berbagai situasi sosial yang menegangkan, mulai dari aksi demonstrasi mahasiswa, isu keamanan lokal, hingga Pilkada 2024. Melalui tangan dan kalimatnya, Humas Polresta Palu mampu menghadirkan informasi yang menyejukkan dan menenangkan publik.

Media sosial resmi Humas Polresta Palu, yang dipandunya dengan disiplin, menjadi ruang komunikasi digital yang aktif dan positif. Saat ribuan mahasiswa turun ke jalan pada 1 September 2025, kanal-kanal informasi resmi Polresta tetap menyiarkan pesan-pesan damai, menghimbau agar aspirasi disampaikan dengan tertib. Hasilnya, demonstrasi besar itu berlangsung aman, tanpa gesekan berarti.

Menjaga Kepercayaan dengan Ketulusan

Sepuluh tahun bukan waktu yang singkat untuk bertahan di posisi yang penuh tekanan seperti Humas. Setiap hari, ia harus mampu menjaga keseimbangan antara kerahasiaan institusi dan keterbukaan publik. Namun bagi Kadek, tantangan itu justru menjadi bagian dari ibadah pengabdian.

β€œMenjadi polisi bukan hanya tentang seragam, tapi tentang menjaga kepercayaan masyarakat,” tuturnya dalam satu kesempatan santai bersama rekan media.

Kini, Aiptu I Kadek Aruna tengah mengikuti seleksi Alih Golongan (PAG), sebuah tahapan penting untuk melangkah ke jenjang karier yang lebih tinggi. Banyak yang menilai, pengalaman panjang dan dedikasinya layak diapresiasi dengan promosi. Sebab, kepemimpinan sejati bukan semata soal jabatan, tapi tentang konsistensi dan ketulusan dalam melayani.

Sebuah Perjalanan yang Menjadi Teladan

Dari balik layar pemberitaan hingga ruang-ruang pertemuan pers, sosok Kadek telah menjadi simbol kehadiran polisi yang humanis dan komunikatif. Ia menunjukkan bahwa kekuatan kata dapat menjadi penopang utama keamanan dan kepercayaan di masyarakat.

Sepuluh tahun sudah Kadek menjaga suara publik membuktikan bahwa dalam diamnya ruang Humas, ada kerja panjang yang membangun citra lembaga kepolisian menjadi lebih dekat dengan rakyat.

Dan barangkali, jika nanti masyarakat menilai bahwa kehadiran polisi di Palu terasa lebih ramah dan terbuka, di balik itu ada sosok sederhana yang sabar mengetik, menjawab, dan menenangkan: Aiptu I Kadek Aruna, suara lembut yang menjaga harmoni antara kepolisian dan publik./(*)

𝐒𝐧𝐒𝐏𝐀𝐋𝐔

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Facebook 𝐒𝐧𝐒𝐏𝐀𝐋𝐔

Facebook Pagelike Widget
LAINNYA
x