INIPALU.com – Klinik Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI) untuk Redaksi Media menjadi langkah inovatif yang diinisiasi oleh PT Donggi-Senoro LNG (DSLNG) bekerja sama dengan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Sulawesi Tengah (Sulteng). Program yang berlangsung selama dua hari ini menghadirkan AI Media Specialist, Apni Jaya Putra, sebagai narasumber utama.
Kegiatan ini tidak hanya menambah daftar panjang kontribusi DSLNG dalam mendukung pengembangan kapasitas jurnalis di Sulawesi Tengah sejak proyek perusahaan dimulai pada 2011, tetapi juga mencatat sejarah sebagai klinik AI pertama yang diinisiasi oleh perusahaan di Indonesia.
Dalam sambutannya, External Communication Supervisor DSLNG, Rahmat Azis, mengungkapkan kebanggaannya atas peran DSLNG sebagai mitra strategis dalam pengembangan jurnalisme lokal.
“Dalam rentang 13 tahun terakhir, DSLNG secara konsisten mendukung berbagai program peningkatan kapasitas jurnalis, mulai dari pelatihan, lokakarya, lomba menulis, hingga uji kompetensi jurnalis. Kami merasa terhormat menjadi bagian dari transformasi teknologi di industri media, khususnya melalui inisiatif klinik AI ini,” ujar Rahmat.
Ia juga menegaskan bahwa dukungan DSLNG terhadap komunitas jurnalis bukan sekadar langkah strategis, tetapi juga wujud komitmen perusahaan untuk tumbuh bersama masyarakat Sulawesi Tengah.
“Klinik AI ini adalah manifestasi dari visi kami untuk memberikan dampak nyata dalam kemajuan jurnalisme di Indonesia, khususnya Sulawesi Tengah. Terima kasih kepada AMSI Sulawesi Tengah dan narasumber kami, Bapak Apni Jaya Putra, yang telah berbagi ilmu dan pengalaman berharganya,” tambahnya.
Dalam sesi pembukaan, Sekretaris AMSI Sulteng, Abdee Mari, menyampaikan bahwa klinik AI ini bukan sekadar penyampaian teori, tetapi juga pelatihan langsung yang pertama kali dilakukan AMSI bersama DSLNG di Indonesia.
“AI memiliki potensi besar dalam pengembangan bisnis media. Dengan memanfaatkan tools AI, kita dapat meningkatkan viewer, engagement, dan pendapatan, seperti adsense. Melalui praktik langsung ini, peserta akan memahami bagaimana AI dapat diintegrasikan dalam berbagai aspek redaksi dan manajemen media,” jelas Abdee.
Ia berharap para peserta yang hadir dari berbagai daerah di Sulawesi Tengah dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk menyerap ilmu sebanyak-banyaknya. “Tujuannya agar SDM jurnalis dapat berkembang secara menyeluruh, baik di sisi redaksi maupun pengelolaan media,” tambahnya.
Ketua Panitia Klinik AI, Rahmat Dhani, mengapresiasi semangat peserta yang datang dari berbagai wilayah Sulawesi Tengah. Menurutnya, antusiasme tersebut mencerminkan kesadaran jurnalis terhadap pentingnya adaptasi teknologi dalam menghadapi perubahan zaman.
“AI telah merambah ke berbagai sektor, termasuk jurnalistik. Dengan hadirnya klinik ini, kami berharap para jurnalis dapat memanfaatkan teknologi AI untuk meningkatkan efisiensi kerja sekaligus menjaga kualitas konten. Selain itu, kami juga membahas tantangan etika yang muncul dalam penggunaan AI,” ujar Dhani.
Ia menambahkan bahwa program ini tidak hanya bertujuan mengenalkan teknologi baru, tetapi juga mendorong diskusi mendalam tentang peluang dan risiko penggunaan AI dalam industri media.
Sebagai bagian dari transformasi digital, kegiatan ini menegaskan peran penting kolaborasi antara korporasi dan organisasi media dalam memajukan jurnalisme berbasis teknologi. Kehadiran Apni Jaya Putra sebagai narasumber memberikan dimensi praktis yang sangat relevan bagi para peserta.
Klinik ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara sektor swasta dan komunitas media dapat mendorong inovasi sekaligus memperkuat kompetensi jurnalis di era digital. Dengan berbagai tools dan wawasan baru yang diperoleh, para peserta diharapkan mampu menerapkan teknologi AI secara bijaksana untuk mendukung perkembangan media di Indonesia, khususnya di Sulawesi Tengah.
“Kolaborasi ini adalah awal dari transformasi besar dalam dunia jurnalistik. Kami berharap ini menjadi inspirasi bagi inisiatif serupa di masa mendatang,” tutup Rahmat Dhani.(*)
Tidak ada komentar