IOH dan Nokia Luncurkan Program GenSi untuk Persempit Kesenjangan Literasi Digital

waktu baca 3 menit
Sabtu, 6 Des 2025 05:13 0 13 𝐒𝐧𝐒𝐏𝐀𝐋𝐔

JAKARTA,- Upaya memperkecil kesenjangan literasi digital di Indonesia kembali diperkuat. Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) bersama Nokia resmi meluncurkan Generasi Terkoneksi (GenSi) #TerkoneksiBersamaNokia pada Kamis (4/12/2025). Program ini berfokus pada penguatan literasi kecerdasan artifisial (AI) bagi masyarakat, mulai dari wilayah perkotaan hingga daerah dengan akses internet terbatas.

Peluncuran GenSi menjadi respons atas laporan Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) 2025 yang mencatat skor 44,53. Meski meningkat, laporan tersebut masih menyoroti kesenjangan digital yang signifikan antarprovinsi. Data APJII dan BPS juga menunjukkan bahwa sebagian wilayah Indonesia hanya memiliki penetrasi internet 29–36%, sementara ekonomi digital diproyeksikan tumbuh hingga USD 360 miliar pada 2030.

Sebagai langkah intervensi inklusif, GenSi menargetkan 10.000 peserta melalui pelatihan daring dan pendampingan langsung di Sumatra dan Kalimantan. Program ini menyasar masyarakat yang selama ini belum terjangkau berbagai inisiatif teknologi.

Kurikulum GenSi mencakup keamanan digital, dasar-dasar AI, penggunaan AI secara bertanggung jawab, serta penerapan teknologi untuk belajar, bekerja, dan pemberdayaan komunitas. Seluruh materi dirancang sederhana, mudah dipahami, dan relevan bagi masyarakat dari berbagai tingkat pendidikan.

President Director Nokia Indonesia, Ozgur Erzincan, menegaskan pentingnya perluasan literasi AI untuk memperkuat pemerataan teknologi di Tanah Air.
β€œKolaborasi ini memastikan mahasiswa, tenaga pengajar, dan masyarakat di berbagai daerah memiliki kesempatan yang sama untuk memahami dan memanfaatkan teknologi,” ujarnya.

Perjalanan GenSi dimulai dengan seremoni penandatanganan kerja sama di Surabaya. Setelah itu, tim melakukan survei dan community engagement di dua provinsi awal untuk memetakan kebutuhan lokal dan konteks sosial masyarakat. Hasil pemetaan ini menjadi dasar penyusunan modul pelatihan, mulai dari kebutuhan pelajar SMA hingga mahasiswa.

Pada tahap pelaksanaan, pelatihan tatap muka digelar di dua universitas di Sumatra dan Kalimantan. Program kemudian diperluas melalui pelatihan daring selama tujuh hari yang dapat diikuti peserta dari seluruh Indonesia. Sesi daring tersebut dilengkapi tantangan interaktif, seperti memahami cara kerja AI, mencoba chatbot, hingga membuat proyek mini berbasis no-code tools. Proyek terbaik akan dipresentasikan kepada juri, dan para peserta terpilih akan ditetapkan sebagai GenSi Digital Ambassadors.

President Director & CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha, menekankan bahwa pemerataan kompetensi digital merupakan fondasi penting bagi masa depan Indonesia.
β€œAnak muda dari Aceh hingga Papua berhak memiliki kemampuan digital yang sama. Masa depan Indonesia akan lebih kuat ketika akses dan kompetensi digital dimiliki secara setara,” katanya.

Sebelumnya, program GenSi telah menjangkau wilayah kepulauan, kota-kota berkembang di Indonesia Timur, serta daerah yang berada di luar pusat pertumbuhan ekonomi digital. Tahun ini, program diperkuat dukungan BPPTIK Komdigi dan Kumpul Impact sebagai mitra pelaksana agar implementasi semakin inklusif dan berbasis dampak.

Peluncuran GenSi menjadi langkah penting dalam memastikan bahwa transformasi digital tidak hanya dinikmati wilayah perkotaan, tetapi juga menjangkau daerah terluar yang tengah bersiap memasuki era kecerdasan artifisial.(*)

𝐒𝐧𝐒𝐏𝐀𝐋𝐔

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA