BERITA PALU

Aiptu Andi Yusnar, Kelola TPA, 11 Santriwan Santriwati di Khatamkan Quran

×

Aiptu Andi Yusnar, Kelola TPA, 11 Santriwan Santriwati di Khatamkan Quran

Sebarkan artikel ini
Foto : Suasana salah satu TPA yang di kelohah Aiptu Andi Yusnar.(ist)

PALU – Menghadapi perkembangan teknologi dan untuk mengurangi ketergantungan anak-anak dengan bermain gadget yang menyuguhkan berbagai games, Polisi di Sulawesi Tengah (Sulteng) ini terinspirasi untuk membuka dan mengelola sendiri Taman Pendidikan Al Quran (TPA).

Adalah Ajun Inspektur Polisi Satu (AIPTU) Andi Yusnar personel Satlantas Polresta Palu merealisasikan inspirasinya tersebut dengan mendirikan TKA-TPA Al Ikhlas “Tribrata”. Nama yang mencerminkan dirinya yang seorang anggota Polri.

TPA yang didirikan sejak 10 Mei 2020 berkat keseriusannya dalam memberikan pendidikan Al Quran terhadap anak-anak dilingkungan tempat tinggal di Jalan Asam III Lorong Tribrata Kel. Kabonena Kec. Ulujadi Kota Palu, akhirnya mendapatkan Surat Keputusan dari Kementrian Agama Kota Palu 13 Desember 2022.

Santriwan dan santriwatinya kini berjumlah 67 anak-anak hingga remaja. Ikhlas mengajar baca tulis Ql Quran dibantu Istri dan anak-anaknya berhasil mengantarkan 11 santriwan santriwati TK-TPA Al Iklas “Tribrata” baru-baru ini berhasil khatam Al Quran.

“Alhamdullilah baru saja 11 santriwan dan santriwati TK-TPA Al Ikhlas Tribrata, telah diwisuda dan khatam Quran,” ungkap Aiptu Andi Yusnar, kepada Media ini, Rabu, 19 Juni 2024.

Andi Yusnar juga mengatakan, pelaksanaan Wisuda dan Khatam Quran yang diselenggarakan di Masjid Nurul Jumadil Kelurahan Kabonena, Palu, menghadirkan dari Kementrian Agama Nikma Alkaf, S.Ag dan juga Ketua Umum PD BKPRMI, Dawud Asroh, pada Jumat, 7 Juni 2024 lalu.

“Acara Wisuda dan Khatam Quran 11 santri itu, merupakan hajatan perdana yang digelar oleh TK-TPA Al Ikhlas Tribrata,” sebut suami dari Maryam Al Hasni ini.

Para santri TK-TPA yang diasuh oleh Aiptu Andi Yusnar, mereka rata-rata adalah anak dan remaja dari korban gempa dan tsunami di Balaroa dan lere tahun 2018 yang menempati hunian sementara (huntara) didekat rumahnya.

“Santri TK-TPA rata-rata adalah anak dari korban gempa dan tsunami di Balaroa dan Kampung Lere. Kami pun tidak pernah memungut biaya dari orang tua santri, semua kami gratiskan,” tandasnya.

Pelaksanaan waktu mengaji kata Andi Yusnar, setiap hari Senin sampai Jumat, dimulai dari pukul 16.00 wita hingga pukul 18.00 wita, selanjutnya melaksanakan salat Maqrib dan Isya secara berjamaah. Hari Sabtu santrinya diberikan latihan Rabbana.

Andi Yusnar juga menerangkan selain memberikan baca Iqro dan Al Quran, TK-TPA Alikhlas Tribrata juga memiliki program lain seperti menghafal 25 doa hari-hari, tata cara whudlu yang sempurna, bacaan sholat dan zikir, adab-adab, setiap malam jumat santi dan orang tuanya wajib ikut majelis zikir yang diadakan TPA Al Ikhlas Tribrata.

“Alhamdullilah Rabbana oleh santri kami, sering mengisi kegiatan keagamaan di masyarakat, seperti tahlilan, maulid, khataman, yassinan dan lain-lain,” terang orang tua Andi Abdullah Gymnastiar.

Salah seorang orang tua santri menuturkan, sangat berterima kasih kepada bapak Andi Yusnar dan ibu Maryam Alhasni yang selama ini begitu sabar mendidik anak-anaknya, terlebih apa yang dilakukan dengan penuh ikhlas dan tanpa dipungut biaya sepersenpun.

“Anak-anaknya yang selama ini tidak mengenal huruf apapun, setelah diajarkan baca Quran, kini mereka tahu artinya kehidupan dan ilmu yang diberikan, diharapkan anaknya dapat menjadi teladan dikemudian hari,” tutupnya.(reza)

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *