SAVE-20240427-160835
Berita Palu

Mardiyah: Dari Pemimpin Perbankan ke Penggerak Perubahan di Pedalaman Sulawesi Tengah

2376
×

Mardiyah: Dari Pemimpin Perbankan ke Penggerak Perubahan di Pedalaman Sulawesi Tengah

Sebarkan artikel ini

Mardiyah, seorang Customer Relationship Manager (CRM) di sektor perbankan, telah menjalani pendidikan di sekolah prioritas Singapura sebelum menjelajahi dunia. Namun, bukannya terus melanjutkan karier, dia memilih pulang ke Palu dan mendirikan Hannah Asa Indonesia untuk memberdayakan masyarakat pedalaman.

“Motivasi saya mendirikan Hannah Asa Indonesia berasal dari kegelisahan saya terhadap kondisi Sulawesi Tengah yang pernah menjadi salah satu provinsi termiskin di Indonesia, meskipun kaya akan sumber daya alam,” ungkap Mardiyah. Ia ingin memberikan kontribusi sesuai dengan kapasitas dan pengalamannya.

SAVE-20240427-160835

Hannah, nama yang diambil dari almarhumah ibunya, menginspirasi Mardiyah untuk menciptakan dampak positif bagi lingkungan sekitar, sesuai dengan pesan terakhir ibunya. Meskipun awalnya Hannah Homestay didirikan pada tahun 2015, Mardiyah segera menerapkan gaya hidup ramah lingkungan dan membangun rumah tangguh sebagai contoh bagi warga setempat.

Pada tahun 2022, Mardiyah mengubah Hannah Homestay menjadi Hannah Asa Indonesia dengan harapan dapat bekerja sama dengan pemerintah. Dengan latar belakang sebagai ahli teknik sipil, dia juga ingin memberikan solusi bagi daerah rawan bencana.

Mengenai literasi keuangan di pedalaman, Mardiyah telah memulai program sukarela di desa-desa sekitar Hannah Homestay. Dengan tantangan geografis yang ada, seperti akses yang sulit dan keterbatasan sinyal, Mardiyah bahkan membuat kalkulator offline untuk membantu penduduk setempat merencanakan keuangan mereka.

“Mengajar literasi keuangan adalah hal yang sangat penting. Jika bukan saya, siapa lagi yang akan melakukannya?” ujarnya. Dengan inflasi biaya pendidikan yang tinggi dan ledakan demografi yang diharapkan terjadi pada tahun 2045, Mardiyah percaya bahwa meningkatkan kualitas sumber daya manusia dari daerahnya akan membantu mereka bersaing di masa depan.

Selain itu, Mardiyah juga menyadari pentingnya literasi keuangan dalam mencegah pernikahan dini dan tekanan finansial yang dapat menyebabkan stres dan eksploitasi alam yang berlebihan. Melalui Hannah Asa Indonesia, ia berharap dapat memperbaiki kondisi ini dan menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakatnya.*/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *