PALU – Pendekatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Sulawesi Tengah semakin memanaskan persaingan politik, khususnya dalam merebut kursi tertinggi di daerah ini. Negeri Seribu Megalith menjadi pusat sorotan utama, dengan sejumlah legislator terkemuka bersiap-siap untuk memperebutkan posisi kunci dalam pemerintahan setempat.
Salah satu tokoh yang tengah menjadi perbincangan hangat adalah Gubernur Sulawesi Tengah, H. Rusdy Mastura. Pengalaman politiknya yang mendalam memperkaya dinamika politik lokal di Sulteng, dan kehadirannya kembali di panggung politik regional menjadi topik hangat dalam perbincangan politik setempat.
Langkah awal yang menandakan keinginannya untuk kembali terlibat dalam arena politik regional terungkap setelah Cudy, sapaan akrabnya, secara resmi mendaftar (mengembalikan berkas) ke Kantor Dewan Perwakilan Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Sulawesi Tengah. Kehadiran Rusdy Mastura di PDIP Sulawesi Tengah memberikan sinyal kuat tentang arah politik yang akan diambilnya dalam kontestasi mendatang.
Acara pendaftaran ini menjadi perhatian serius dari media lokal, menunjukkan antusiasme masyarakat terhadap langkah politik Cudy. Bersama rombongan, dia disambut langsung oleh Ketua DPD PDIP Sulawesi Tengah, Muharam Nurdin, dan sejumlah petinggi partai moncong putih.
Dalam kesempatan tersebut, Cudy didampingi oleh beberapa pendukung setianya, termasuk Andono Wibisono, Andi Aril Patalau, Hamdin, dan Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Sulteng, H. Tjabani. Dalam pemaparannya kepada para petinggi PDIP, Cudy menegaskan komitmennya untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sulawesi Tengah.
“Kedepannya kita berjuang bagaimana meningkatkan PAD. Sehingga kita bisa membangun daerah,” tegasnya.
Cudy juga mengungkapkan bahwa Sulawesi Tengah telah masuk ke dalam urutan empat besar daerah dengan PAD tertinggi, menandakan potensi besar untuk pengembangan lebih lanjut.
Meski begitu, kehadiran Rusdy Mastura di PDIP Sulawesi Tengah tidak mendapat sambutan hangat dari semua pihak. Beberapa partai politik secara terbuka menyatakan keinginan untuk mengusung dirinya maju bertarung pada Pilkada 2024, termasuk Partai Amanat Nasional (PAN), PBB, PPP, dan Perindo. Bahkan Ketua PAN sendiri mendatangi dirinya saat berkunjung ke Jakarta untuk didaftarkan ke partai tersebut.
“Alhamdulillah, Perindo sudah mengawal saya hari ini. Ketua PAN datang kepada saya waktu di Jakarta kemarin dan minta untuk didaftarkan ke partai. Jadi kalau dibilang, saya juga sudah ambil semua partai,” ungkapnya.
Dalam sorotan publik yang semakin intens, keputusan politik Rusdy Mastura akan menjadi titik krusial dalam dinamika politik Sulawesi Tengah ke depannya. Bagaimana strategi yang akan dia terapkan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat di panggung politik regional? Pertanyaan ini menjadi fokus perbincangan masyarakat Sulawesi Tengah dalam menyikapi momentum politik ini.
Ketua PDIP Sulteng Muharram juga mengungkapkan bahwa proses pemilihan bakal calon gubernur dilakukan melalui survei yang diorganisir oleh tim DPP, dan biayanya ditanggung oleh calon. Dia juga menyoroti prestasi Cudy selama tiga tahun memimpin Sulteng, yang dianggap sebagai nilai tambah dalam konteks pencalonannya kali ini di Pilgub Sulteng./*
