Palu- Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Tengah menggelar Lomba Dongeng Berbahasa Kaili tingkat SD se-Sulteng yang dilaksanakan di Museum Sulteng pada Sabtu (1/6/2024).
Acara ini merupakan bagian dari upaya untuk mencegah punahnya penutur bahasa ibu atau bahasa lokal yang setiap tahun semakin menurun.
Ratna Amin, Koordinator KKLP Pembinaan dan Bahasa Hukum Balai Bahasa Sulteng, menyatakan bahwa langkah ini diambil sebagai bentuk kepedulian terhadap bahasa Kaili yang hampir punah.
“Bahasa Kaili merupakan salah satu bahasa yang hampir punah. Karena itu, untuk meningkatkan kreativitas anak terhadap budaya lokal, diadakan lomba dongeng berbahasa Kaili,” ujarnya.
Ia menambahkan sebanyak lima puluh peserta dari sekolah dasar di Kabupaten Donggala dan Kota Palu.
Adapun Tema dalam lomba dongeng kali ini adalah “Aksi Hari Pendidikan Nasional untuk Merdeka Belajar.” Penilaian dilakukan oleh juri dari Balai Bahasa Sulteng dan akademisi dari Universitas Tadulako, dengan beberapa kriteria yang dinilai seperti waktu mendongeng, cara menguasai bahasa, serta teknik berbicara.
Ratna Amin juga mengungkapkan bahwa minat anak-anak terhadap bahasa daerah masih kurang, tetapi setelah melakukan berbagai kegiatan revitalisasi bahasa daerah, terlihat adanya progres yang signifikan.
“Kami selalu berusaha menyelenggarakan kegiatan yang dapat menghidupkan kembali bahasa ibu di Sulawesi Tengah sebagai upaya melestarikan kekayaan budaya daerah,” tutupnya.
