INIPALU.com – Inflasi di Sulawesi Tengah pada Oktober 2024 tercatat tetap terkendali, berada di angka 1,91% secara tahunan (year on year).
Hal ini disampaikan dalam acara “Press Release Berita Resmi Statistik” oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tengah Kepala Kantor BPS Sulawesi Tengah, Drs. Simon Sapary,
Merujuk pada data yang dirilis BPS, inflasi bulanan (month to month) Sulawesi Tengah di Oktober 2024 hanya 0,01%, sedangkan inflasi kalender mencapai 0,97%.
“Angka ini masih dalam batas standar inflasi nasional yang ditetapkan Bank Indonesia, yaitu 2,5% dengan toleransi +/- 1%.” Ujarnya(Sabtu(2/11/2024).
Dikatakan Kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya menjadi penyumbang terbesar inflasi bulanan dengan kontribusi 0,07%. Komoditas yang paling berpengaruh antara lain emas perhiasan, bawang merah, telur ayam ras, tomat, ikan cakalang, ikan deho, dan minyak goreng.
Untuk inflasi tahunan (y-on-y), kategori Makanan, Minuman, dan Tembakau menyumbang kontribusi terbesar dengan andil 0,96%, yang terutama didorong oleh kenaikan harga sigaret kretek mesin, kangkung, dan minyak goreng.
Kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya memberikan andil 0,52% melalui komoditas seperti emas perhiasan, pasta gigi, dan tarif potong rambut pria. Sementara itu, Kelompok Penyediaan Makanan dan Minuman/Restoran menambahkan 0,24%, dengan penyumbang utama dari harga nasi dengan lauk, ayam goreng, dan kue kering berminyak.
“Kota Luwuk tercatat mengalami inflasi tahunan tertinggi di Sulawesi Tengah dengan angka 3,26%. Komoditas utama yang mendorong inflasi di Luwuk adalah ikan deho, sigaret kretek mesin, dan telur ayam ras.
Data Ekonomi Lainnya” Jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, Drs. Simon Sapary juga menguraikan beberapa indikator ekonomi lainnya, antara lain Nilai Tukar Petani (NTP), Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP), kondisi ekspor-impor, neraca perdagangan barang, wisatawan nusantara, perkembangan Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang, dan transportasi udara dan laut.
Khusus untuk neraca perdagangan barang, pada September 2024, Sulawesi Tengah mencatat surplus sebesar USD 1.073,49 juta, dengan nilai ekspor sebesar USD 1.915,25 juta dan impor sebesar USD 841,76 juta.
“Untuk periode Januari hingga September 2024, surplus perdagangan mencapai USD 7.631,48 juta.” Katanya.
Tidak ada komentar