INIPALU.com – Suasana mencekam kembali melanda Kota Palu, Jumat (7/2/2025) dini hari, ketika tawuran antar geng motor pecah di Jalan Sungai Lariang. Insiden yang terjadi sekitar pukul 03.00 Wita itu berujung tragis, dengan dua remaja menjadi korban serangan busur panah.
Kapolresta Palu, Kombes Pol Deny Abrahams, mengonfirmasi bahwa kejadian ini melibatkan dua kelompok geng motor yang saling serang menggunakan batu dan busur panah.
“Tawuran ini terjadi sekitar pukul 03.00 Wita. Saat patroli Polsek Palu Selatan yang dipimpin Kanit Samapta, AKP Made Antera, tiba di lokasi, para pelaku sudah melarikan diri,” ujar Deny.
Dua remaja dilaporkan terluka akibat serangan busur panah. Rifki (20), warga Jalan Sungai Malino, mengalami luka serius di tangan kirinya setelah busur menancap cukup dalam. Sementara itu, Rangga (16), warga BTN Pengawu, harus dilarikan ke rumah sakit karena pipi kirinya tertembus busur.
“Saya mendengar suara gaduh dari luar, lalu melihat mereka saling serang. Beberapa remaja membawa batu, sementara yang lain menggunakan busur panah,” ungkap Rudi, warga setempat yang menjadi saksi mata. Menurutnya, kejadian seperti ini bukan kali pertama terjadi di Jalan Sungai Lariang.
Kapolresta Palu menambahkan, tawuran antar geng motor di lokasi tersebut memang kerap terjadi, terutama saat akhir pekan atau hari libur.
“Ini sudah menjadi perhatian serius kami. Polresta Palu akan meningkatkan patroli di area rawan tawuran untuk mencegah kejadian serupa terulang,” tegas Deny.
Aksi tawuran ini menimbulkan keresahan di kalangan warga. Banyak yang khawatir akan keselamatan mereka, terutama karena busur panah yang digunakan dapat menyebabkan cedera fatal. Sejumlah warga berharap agar pihak berwajib segera mengambil tindakan tegas terhadap para pelaku.
Deny menjelaskan bahwa pihak kepolisian terus melakukan penyelidikan untuk mengidentifikasi para pelaku tawuran.
“Kami akan menindak tegas siapa pun yang terlibat. Tawuran ini bukan sekadar kenakalan remaja, melainkan tindakan yang bisa mengancam nyawa,” katanya.
Selain meningkatkan patroli, kepolisian juga mengajak masyarakat untuk lebih aktif melaporkan kejadian serupa. “Peran masyarakat sangat penting dalam menjaga keamanan lingkungan. Jika ada yang melihat aktivitas mencurigakan, segera laporkan ke polisi,” tambah Deny.
Bagi warga Jalan Sungai Lariang, insiden seperti ini meninggalkan trauma mendalam. Anak-anak dilarang keluar malam, dan para orang tua hidup dalam ketakutan setiap kali mendengar suara motor di kejauhan.
“Kami berharap ini segera berakhir. Jalanan yang dulunya tenang kini berubah menjadi arena pertempuran para remaja,” keluh Rudi.
Polisi berharap, dengan kerja sama dari masyarakat serta peningkatan pengamanan, aksi tawuran geng motor dapat segera dihentikan sebelum menelan korban jiwa yang lebih banyak.(*)
Tidak ada komentar