Palu, inisulteng.com β Musyawarah Daerah (Musda) Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Sulawesi Tengah yang berlangsung di Swiss-Belhotel Palu, Jalan Malonda, Kecamatan Palu Barat, Senin (30/6/2025), menjadi momentum penting bagi kader partai. Tak hanya sekadar forum organisasi untuk menentukan arah kepemimpinan daerah, Musda kali ini juga menjadi ajang konsolidasi besar yang menguatkan langkah politik Hadianto Rasyid menuju Pemilihan Gubernur Sulawesi Tengah (Pilgub Sulteng) 2029.
Musda ini dihadiri oleh para kader Hanura dari seluruh kabupaten dan kota di Sulteng serta tokoh-tokoh nasional partai. Dalam sambutannya, Ketua DPD Partai Hanura DKI Jakarta, Jafar Badjeber, menyampaikan pesan mendalam mengenai filosofi dasar yang melandasi keberadaan Partai Hanura: hati nurani.
βPartai ini lahir bukan sekadar menjadi peserta demokrasi, tapi sebagai kekuatan moral yang menggunakan hati nurani sebagai panduan utama dalam berpolitik. Hati nurani yang jernih akan melahirkan kebijakan yang adil, berkeadaban, dan berpihak kepada rakyat,β ujar Jafar.
Ia menekankan bahwa Partai Hanura memiliki visi besar untuk mewujudkan Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil, dan makmur. Nilai-nilai dasar partai ini meliputi ketaqwaan, kemandirian, kebersamaan, kerakyatan, dan kesederhanaan.
Lebih lanjut, Jafar menyebut bahwa penggunaan hati nurani adalah simbol keberpihakan kepada kehidupan dan sesama. Hati nurani, kata dia, dipenuhi oleh cinta kasih, dan itu menjadi landasan dalam setiap keputusan politik partai.
Di tengah semangat konsolidasi tersebut, Sekretaris Hanura Sulteng, Muh Ismail Junus, menegaskan bahwa Musda kali ini bukan hanya forum administratif untuk menetapkan ketua partai daerah.
“Musda ini lebih dari sekadar penetapan ketua. Ini adalah panggung konsolidasi politik yang penting bagi kami semua, terutama dalam mendukung dan menyiapkan Hadianto Rasyid untuk menghadapi Pilgub Sulawesi Tengah tahun 2029,β tegas Ismail.
Menurutnya, Hadianto Rasyid yang kini dipercaya memimpin DPD Hanura Sulteng bukan hanya membawa harapan baru bagi partai, tetapi juga mulai diarahkan sebagai bakal calon gubernur yang siap membawa Sulawesi Tengah ke arah yang lebih maju.
Hadianto sendiri selama ini dikenal sebagai sosok pemimpin muda yang progresif dan berpihak kepada kepentingan rakyat. Rekam jejaknya sebagai Wali Kota Palu menunjukkan komitmennya dalam pembangunan kota, tata kelola pemerintahan, dan pemberdayaan masyarakat.
Langkah awal menuju Pilgub 2029 dianggap penting dimulai sejak dini. Hanura Sulteng, lewat Musda ini, mencoba membangun kesolidan internal dan menggalang kekuatan lintas struktur. Dalam berbagai forum internal, Hadianto Rasyid telah menunjukkan visi yang ingin ia bawa untuk Sulteng yakni pembangunan yang inklusif, merata, dan mengutamakan kesejahteraan masyarakat bawah.
Sinyal kuat pencalonan Hadianto semakin menguat dengan pernyataan resmi partai dan semangat kader yang tampak mengkristal di Musda tersebut. Deklarasi resmi mungkin belum diumumkan, namun arah politik Hanura Sulteng sudah cukup terang.
Musda Hanura kali ini mencerminkan semangat baru partai dalam membangun Sulawesi Tengah, sekaligus memperlihatkan bagaimana konsolidasi politik dapat menjadi proses jangka panjang yang penuh perhitungan. Dengan mengusung semangat hati nurani, Hanura berharap mampu menjawab tantangan zaman dan menjadi kekuatan alternatif yang diperhitungkan dalam peta politik regional.(*)
Tidak ada komentar