PALU, β Gubernur Sulawesi Tengah, Dr. H. Anwar Hafid, M.Si., hadir langsung dalam acara Wisuda ke-44 Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, yang meluluskan 337 mahasiswa dari jenjang sarjana, magister, hingga doktor. Kehadiran orang nomor satu di Sulteng ini menjadi sorotan, mencerminkan keseriusannya dalam memajukan dunia pendidikan di daerah.
Dalam pidatonya, Gubernur menegaskan bahwa pendidikan merupakan senjata utama untuk menghapus kemiskinan dan ketimpangan sosial, bukan hanya tanggung jawab lembaga pendidikan.
βSaya ingin rakyat Sulawesi Tengah bukan hanya tamat sekolah, tapi jadi sarjana. Tak boleh ada anak kita gagal kuliah hanya karena tidak mampu bayar. Itu sebabnya saya alihkan anggaran perjalanan dinas dan rapat untuk membiayai pendidikan. Pendidikan adalah jalan hidup,β tegas Anwar Hafid di hadapan para wisudawan dan orang tua.
Ia menambahkan bahwa program BERANI Cerdas bukanlah sekadar janji politik, melainkan komitmen nyata. Pemerintah membuka akses beasiswa seluas-luasnya, baik secara daring maupun tatap muka. Di UIN Datokarama, program tersebut telah menjangkau banyak mahasiswa dan akan terus diperluas. Selain bantuan biaya kuliah, Gubernur juga menekankan pentingnya membekali lulusan dengan keterampilan dan kemampuan berbahasa asing, agar mampu bersaing di dunia industri seperti di Morowali dan kawasan sekitarnya.
Rektor UIN Datokarama, Prof. Dr. H. Lukman, M.Ag., menyampaikan penghargaan atas dedikasi Gubernur terhadap pendidikan. Ia mengungkapkan rasa haru karena Gubernur tidak hanya hadir secara simbolis, tapi turut memperjuangkan masa depan mahasiswa.
βBERANI Cerdas memberi kelegaan bagi kami. Kini kami bisa yakinkan orang tua untuk menyekolahkan anaknya ke UIN tanpa ragu. Karena ada Pak Gubernur yang menjamin, tidak ada anak miskin yang tidak bisa kuliah,β ujar Prof. Lukman.
Ia juga mengingatkan para lulusan akan pentingnya kejujuran dan integritas di era yang semakin kompleks. Rektor menuturkan kisah seorang mahasiswi asal Asia di Paris yang ditolak bekerja karena catatan ketidakjujurannya dalam penggunaan transportasi umum.
βSepintar apapun Anda, kalau akhlaknya rusak, ilmunya tidak berguna. Tapi kalau Anda jujur, Allah akan bukakan jalan. Itu yang saya tanamkan kepada para lulusan hari ini,β pesan Rektor.
Terkait pelaksanaan wisuda pada bulan Juli, Rektor menjelaskan bahwa hal ini sebagai langkah antisipatif menghadapi lonjakan peserta di Oktober yang diperkirakan mencapai 1.600 orang. Dengan strategi ini, pihak kampus ingin memastikan agar para orang tua tetap bisa menyaksikan langsung kelulusan anak mereka.
Lebih lanjut, Prof. Lukman menyampaikan bahwa UIN Datokarama tengah mengembangkan infrastruktur kampus. Ia mengapresiasi Gubernur yang telah menyerahkan lahan seluas 5.515 meter persegi, dan berharap dukungan terhadap pemenuhan lahan tambahan dapat segera terwujud.
βPak Gubernur ini tidak perlu banyak janji. Bahkan dari senyumnya saja, saya tahu beliau setuju dan siap bantu. Beliau selalu hadir, selalu peduli,β kata Rektor yang disambut tepuk tangan meriah dari para hadirin.
Sementara itu, Direktur Pendidikan Tinggi dan IPTEK Bappenas RI, Endang Sulastri, S.Sos., MPP., yang menyampaikan orasi ilmiah, turut mengapresiasi langkah-langkah Gubernur dalam memperkuat sektor pendidikan. Ia menilai bahwa Sulawesi Tengah kini memainkan peran strategis dalam pembangunan nasional.
βApa yang dilakukan Gubernur Anwar Hafid membuktikan bahwa daerah bisa memimpin transformasi. Sulteng kini menjadi simpul penting Nusantara,β ujarnya.
Wisuda ke-44 UIN Datokarama tidak hanya menjadi ajang seremonial kelulusan, tetapi juga momentum penegasan arah baru pendidikan tinggi di Sulawesi Tengah. Di bawah kepemimpinan Anwar Hafid, pendidikan dihadirkan sebagai pilar utama pembangunan manusiaβyang tidak hanya berilmu, tetapi juga berakhlak dan siap memberi kontribusi nyata bagi kemajuan daerah. (*)
Tidak ada komentar