Palu,β Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah terus memperkuat sinergi dengan pemerintah pusat dalam menangani berbagai persoalan yang terjadi di tengah masyarakat. Salah satu fokus utama saat ini adalah mengatasi lonjakan harga beras yang semakin membebani masyarakat.
Gubernur Sulawesi Tengah, Dr. H. Anwar Hafid, M.Si., bersama jajaran OPD terkait, intens mendorong solusi konkret melalui kolaborasi lintas sektor. Salah satu langkah nyata yang dilakukan adalah menggerakkan Gerakan Pangan Murah (GPM) Mobile melalui program Berani Sejahtera, bekerja sama dengan Dinas Pangan Provinsi Sulawesi Tengah dan Perum Bulog.
Program ini secara aktif digelar sejak Kamis (31/7/2025) di dua titik di Kota Palu, yaitu di Masjid Al-Mukarram (Kelurahan Kawatuna) dan Masjid Baiturrahman Perumahan Dosen (Kelurahan Tondo).
Kepala Dinas Pangan Sulteng, Rustam Arifuddin, S.Ag., melalui Kepala Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan, Huria Fatimah, S.Pi., M.Si., menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari strategi pemerintah provinsi dalam mengendalikan inflasi, khususnya harga beras yang terus meningkat.
βProgram ini memang ditujukan untuk menekan laju inflasi, terutama pada harga beras yang saat ini sangat tinggi,β ungkap Huria.
Harga beras medium di pasaran saat ini berkisar antara Rp14.500 hingga Rp15.000 per kilogram. Untuk meredam lonjakan tersebut, Pemprov Sulteng melalui Dinas Pangan dan Bulog menyalurkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) seharga Rp12.000βRp12.500/kg.
βKami menjual dalam kemasan 5 kg seharga Rp60.000. Meski berasnya masuk kategori medium, rasanya menyerupai beras premium dan dijual dengan harga terjangkau,β jelasnya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa program ini akan berlangsung hingga Desember 2025, dengan harapan dapat meringankan beban masyarakat dan menekan harga pasar secara bertahap.
βKami rencanakan program ini berjalan sampai Desember. Harapannya bisa membantu masyarakat mendapatkan beras dengan harga terjangkau dan kondisi harga pasar bisa segera stabil,β tambahnya.
GPM Mobile ini digelar secara menyeluruh di delapan kecamatan di Kota Palu, dengan target distribusi harian mencapai 1 hingga 2 ton. Dalam pelaksanaannya, kegiatan dilakukan di dua hingga tiga titik berbeda setiap hari.
βTim kami terbagi setiap hari untuk melayani di beberapa titik. Ini dilakukan agar distribusi merata dan seluruh masyarakat bisa memperoleh beras murah,β jelas Huria.
Untuk menjamin pemerataan, setiap rumah tangga dibatasi maksimal pembelian 10 kilogram. Proses pendataan dilakukan menggunakan KTP dan kegiatan ini terbuka untuk umum.
βKami batasi antara 5 hingga 10 kg per rumah, supaya masyarakat lain juga kebagian. Kegiatan ini terbuka, cukup bawa KTP,β tutupnya.
Hingga berita ini dirilis, program GPM Mobile masih terus berjalan di berbagai titik di Kota Palu, dengan antusiasme tinggi dari masyarakat yang menyambut baik langkah pemerintah ini. (*)
Tidak ada komentar