Kunjungan Bahlil ke Palu Disorot, Aktivis: Jangan Hanya Urus Musda Golkar, Tuntaskan Tambang Ilegal

waktu baca 2 menit
Minggu, 24 Agu 2025 07:43 0 915 𝐒𝐧𝐒𝐏𝐀𝐋𝐔

PALU,- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sekaligus Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, tiba di Kota Palu, Sulawesi Tengah, pada 23 Agustus 2025 untuk menghadiri Musyawarah Daerah (Musda) XI Partai Golkar.

Namun, kedatangan Bahlil menuai sorotan dari kalangan aktivis. Wakil Pengurus Besar Lingkar Studi Aksi dan Demokrasi Indonesia (LS-ADI), Sukirman Ndala, mengingatkan agar kunjungan tersebut tidak sekadar menjadi agenda politik, tetapi juga momentum untuk menuntaskan persoalan tambang ilegal di Sulteng.

β€œMenteri Bahlil dikenal sebagai mantan aktivis dengan suara lantang memperjuangkan keadilan. Bahkan, beliau pernah berjanji akan β€˜menyikat tambang ilegal tanpa pandang bulu’. Kami ingin janji itu diwujudkan di Sulteng. Rakyat tidak butuh slogan, tapi bukti. Saat sungai tercemar, lahan petani rusak, dan wartawan diintimidasi, apakah kedatangan Pak Bahlil hanya untuk Musda Golkar?” tegas Sukirman, yang akrab disapa Mimang.

Menurutnya, Sulawesi Tengah kini menjadi cermin maraknya aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) yang seolah kebal hukum. Dari Morowali, Parigi Moutong, hingga Buol, praktik tambang ilegal disebut semakin merajalela. Dampaknya pun terasa langsung: jalan umum rusak akibat lalu lintas truk tambang, sungai keruh, banjir bandang melanda desa, hingga petani kehilangan lahan.

Khusus di Poboya (Kota Palu) dan Parigi Moutong, Mimang menilai pemerintah belum menunjukkan penindakan tegas meski kasusnya kerap diberitakan media. Ironisnya, suara kritis masyarakat dan jurnalis justru mengalami tekanan. Belum lama ini, seorang wartawan diduga mendapat intimidasi terkait pemberitaan tambang ilegal di Poboya, yang bahkan disebut-sebut mendapat beking dari aparat penegak hukum.

β€œSudah terlalu banyak korban jiwa akibat tambang ilegal di Sulteng. Aktivis dan masyarakat tidak henti-hentinya menyuarakan persoalan ini, tetapi terus diabaikan,” ujarnya.

Ia menambahkan, pernyataan keras pemerintah pusat yang berulang kali menegaskan akan menindak tambang ilegal berpotensi hanya menjadi retorika kosong jika tidak diwujudkan dalam tindakan nyata.

Kehadiran Bahlil di Palu untuk Musda Golkar pun dinilai menjadi momentum penting. Publik menunggu pembuktian keseriusan pemerintah dalam menuntaskan tambang ilegal, bukan sekadar agenda politik.

β€œApakah nyawa rakyat Sulteng, hutan yang rusak, dan masa depan generasi muda harus kalah penting dibanding kepentingan politik? Jika tambang ilegal dibiarkan, maka janji pemerintah akan tumbang oleh pragmatisme kekuasaan,” pungkas Mimang.(*)

𝐒𝐧𝐒𝐏𝐀𝐋𝐔

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA
x