INIPALU.com – Bank Indonesia (BI), sebagai lembaga yang diamanatkan untuk mengelola mata uang Rupiah sesuai Undang-Undang No. 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang, terus berupaya menjaga stabilitas nilai Rupiah melalui pengedaran uang yang berkualitas dan layak edar.
Dalam rangka mewujudkan misi tersebut, BI bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) menggelar Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB) di Provinsi Sulawesi Tengah untuk memastikan masyarakat di wilayah terdepan, terluar, dan terpencil (3T) mendapatkan akses yang sama terhadap uang Rupiah layak edar.
Sinergi antara BI dan TNI AL telah terjalin sejak tahun 2012 melalui pelayanan kas keliling di wilayah-wilayah 3T. Pada tahun 2024, kolaborasi ini semakin intens dengan dijadwalkannya 18 ekspedisi yang melibatkan kunjungan ke 90 pulau di seluruh Indonesia. Hingga saat ini, 17 kegiatan ekspedisi sudah terlaksana di 17 provinsi, termasuk di Sulawesi Tengah, dengan fokus utama pada pemerataan penyediaan uang Rupiah, edukasi keuangan, dan bantuan sosial.
“Pengedaran uang Rupiah yang layak edar hingga ke wilayah 3T sangat penting, tidak hanya untuk melayani kebutuhan transaksi masyarakat, tetapi juga karena Rupiah adalah identitas dan alat pemersatu bangsa serta simbol kedaulatan negara,” ujar perwakilan Bank Indonesia.
Dalam konteks geografis yang menantang dengan ribuan pulau dan keterbatasan infrastruktur, sinergi dengan TNI AL sangat penting agar BI dapat memenuhi tanggung jawab ini.
Ekspedisi Rupiah Berdaulat di Sulawesi Tengah berlangsung pada 29 Oktober hingga 4 November 2024 dengan menyusuri lima pulau terluar, yakni :
Dengan menggunakan KRI Butana 878, tim BI membawa uang tunai senilai Rp 21,2 miliar dalam pecahan uang Tahun Emisi 2022 yang layak edar. Tidak hanya itu, melalui Program Sosial Bank Indonesia (PSBI), BI juga mendistribusikan bantuan sosial senilai Rp 1 miliar dalam bentuk sembako, material bangunan, dan peralatan elektronik untuk disalurkan ke rumah ibadah dan sekolah.
“Kegiatan ERB ini diharapkan memberi manfaat besar bagi masyarakat di wilayah 3T, terutama untuk memastikan mereka mendapatkan hak yang sama dalam menggunakan uang Rupiah layak edar,” tambah perwakilan BI.
Selain itu, edukasi yang diberikan selama ekspedisi bertujuan meningkatkan literasi keuangan serta kesadaran masyarakat akan pentingnya Rupiah, yang tidak hanya sebagai alat transaksi tetapi juga sebagai simbol kebanggaan nasional.
Selain kegiatan distribusi uang, BI juga mengadakan edukasi tentang penggunaan uang Rupiah melalui program Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya memperlakukan uang Rupiah dengan baik serta menjaga kualitas uang agar tetap layak edar.
Sinergi antara BI dan TNI AL ini menghadapi berbagai tantangan, seperti kondisi geografis yang sulit, keterbatasan infrastruktur, dan masih adanya penggunaan uang selain Rupiah di beberapa wilayah perbatasan. Namun, tantangan tersebut dijawab dengan kolaborasi dan inovasi, termasuk peningkatan edukasi kepada masyarakat agar lebih memahami nilai dan peran uang Rupiah.
Melalui Ekspedisi Rupiah Berdaulat, Bank Indonesia menegaskan perannya dalam menjaga kedaulatan ekonomi hingga ke pelosok negeri. Diharapkan, kegiatan ini tidak hanya memberi akses uang layak edar bagi masyarakat tetapi juga memperkokoh identitas bangsa melalui penggunaan Rupiah sebagai simbol kedaulatan yang menjangkau seluruh wilayah Indonesia.(*)
Tidak ada komentar