PALU, β Anggota DPRD Kota Palu dari Daerah Pemilihan (Dapil) Palu I, Erman Lakuana, S.Sos, menggelar kegiatan reses caturwulan II masa persidangan tahun 2025, masa jabatan 2024β2029, di wilayah Kecamatan Palu Timur dan Mantikulore.
Dalam pertemuan bersama masyarakat, Erman menyoroti pentingnya penguatan sektor ekonomi rakyat, khususnya melalui pembentukan kelompok usaha bersama (UB) dan UMKM. Ia mendorong warga membentuk kelompok kecil beranggotakan lima hingga tujuh orang sebagai syarat untuk menerima bantuan program pemberdayaan ekonomi.
βSudah beberapa tahun saya konsisten mendukung UMKM. Tapi syaratnya harus dalam bentuk kelompok. Proposal bisa dibuat sederhana saja, tidak perlu seperti proposal perusahaan. Yang penting ada RAB, daftar kebutuhan, KTP anggota, dan diketahui oleh lurah,β jelas Erman. Selasa (15/07/2025).
Ia juga menjelaskan bahwa saat ini pengusulan bantuan harus dilakukan minimal satu tahun sebelumnya agar dapat terakomodasi dalam Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD).
βKalau usul sekarang, realisasinya tahun 2026. Aturan ini mengikat dan tidak bisa kami langgar,β ujarnya.
Tak hanya soal ekonomi, Erman juga mensosialisasikan sejumlah program prioritas Wali Kota Palu, seperti menjaga kebersihan lingkungan, membayar pajak tepat waktu, serta berpartisipasi aktif dalam membangun Kota Palu yang lebih indah dan tertata.
βKebersihan itu tanggung jawab kita bersama. Begitu juga pajak, itu adalah sumber pembangunan kota kita. Mari kita jaga dan rawat Palu ini agar makin nyaman untuk kita semua,β tegas Erman dalam penyampaiannya.
Lebih lanjut, ia membuka peluang pemanfaatan lahan milik pemerintah yang tidak terpakai untuk dijadikan tempat usaha masyarakat. Ia siap menjembatani warga dengan pihak kelurahan dan kecamatan jika ada ruang kosong yang bisa dimanfaatkan.
Salah satu warga Kelurahan Tondo, Isnan, menyampaikan aspirasi soal tantangan ekonomi warga, terutama ibu-ibu yang berjualan kue kering. Menurutnya, banyak pelaku usaha kecil hanya bisa menitipkan dagangan mereka di toko-toko, sehingga keuntungan yang diperoleh sangat minim.
βKalau bisa, disediakan lokasi usaha seperti pusat jajanan atau tempat jualan permanen untuk ibu-ibu yang mata pencahariannya dari usaha kue. Jadi mereka tidak lagi dipotong biaya titipan,β harapnya.
Usulan tersebut disambut baik oleh Erman. Ia berkomitmen mengawal aspirasi warga dan akan berkonsultasi dengan dinas terkait agar pelaku usaha kecil dapat difasilitasi secara layak.
βKami terbuka terhadap usulan seperti ini. Silakan bentuk kelompok, siapkan proposal, dan ajukan ke Dinas Sosial serta tembusan ke saya. Kami akan bantu kawal,β pungkasnya.(*)
Tidak ada komentar