x

BISIK Goes to Campus: Bank Indonesia Sulawesi Tengah Dorong Generasi Muda Hadapi Era Digital

waktu baca 4 menit
Selasa, 12 Nov 2024 17:19 0 49 INIPALU

INIPALU.com – Bank Indonesia, melalui Kantor Perwakilan Provinsi Sulawesi Tengah, terus memperkuat perannya sebagai pilar stabilitas ekonomi dengan mengadakan Talk Show BISIK (Bank Indonesia Sharing Informasi dan Kebijakan) Goes to Campus pada 11 November 2024 di Auditorium UIN Datokarama Palu. Acara yang bertemakan “Membumikan Generasi Emas” ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman generasi muda mengenai peran strategis mereka dalam mencapai visi besar Indonesia Emas 2045.

Hadir sebagai pembicara utama adalah Prof. Rhenald Kasali, Ph.D., seorang akademisi dan Guru Besar Universitas Indonesia, yang dikenal sebagai tokoh perubahan dan pemikir strategis bagi kemajuan Indonesia. Acara talk show ini dimoderatori oleh Rony Hartawan, Kepala Perwakilan BI Sulawesi Tengah, serta Prof. Dr. Ir. Muh. Nur Sangadji, DEA, dosen Fakultas Pertanian Universitas Tadulako. Dengan menghadirkan para tokoh inspiratif ini, Bank Indonesia berharap dapat menggugah semangat generasi muda untuk lebih berperan dalam pembangunan bangsa.

Dalam talk show, Prof. Rhenald Kasali memberikan pandangan mengenai berbagai tantangan dan peluang yang dihadapi generasi muda di era globalisasi dan digitalisasi saat ini. Beliau menyoroti isu-isu besar yang sedang dihadapi dunia, seperti perubahan populasi, krisis sampah, kebutuhan energi, dan tantangan kesehatan mental yang kian meningkat.

Prof. Rhenald juga menjelaskan bahwa keterampilan lama, seperti kerja keras, kedisiplinan, dan kepemimpinan, kini perlu dilengkapi dengan kemampuan algoritmik dan teknologi agar tetap relevan.

β€œDi era teknologi seperti sekarang, kita harus memperbarui keterampilan lama dengan keterampilan baru yang relevan. Generasi muda harus belajar cara kerja baru, fleksibel, adaptif, dan memahami algoritma untuk tetap bersaing,” ujarnya.

Menurutnya, kompetensi ini penting agar generasi muda dapat menghindari risiko pengangguran dan pensiun dini, serta mampu beradaptasi di dunia kerja yang semakin kompetitif.

Bank Indonesia dalam acara ini juga menekankan peran ekonomi digital sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi masa depan. Kepala Perwakilan BI Sulawesi Tengah, Rony Hartawan, menjelaskan bahwa ekonomi digital membuka peluang besar bagi generasi muda untuk berinovasi dan berkarya dalam ekonomi kreatif, yang dapat menggerakkan perekonomian di seluruh wilayah Indonesia.

“Bank Indonesia berkomitmen untuk memfasilitasi pembahasan keterampilan digital dan inklusi ekonomi digital, agar setiap generasi muda dapat berpartisipasi dan merasakan manfaat dari peluang ekonomi digital,” kata Rony.

Selain itu, Bank Indonesia juga menyoroti tantangan kesehatan mental yang dihadapi generasi muda. Di era media sosial yang terus berkembang, muncul fenomena seperti FOMO (Fear of Missing Out), FOPO (Fear of Other People’s Opinions), dan pola pikir YOLO (You Only Live Once) yang dapat menimbulkan tekanan psikologis. Prof. Rhenald Kasali menegaskan pentingnya stabilitas mental bagi generasi muda sebagai dasar produktivitas dan kontribusi jangka panjang mereka dalam pembangunan nasional.

“Kesehatan mental yang stabil adalah fondasi produktivitas optimal dan kontribusi berkelanjutan bagi pembangunan bangsa,” ungkap

Prof. Rhenald. Bank Indonesia menyadari bahwa menjaga kesehatan mental generasi muda sangat penting, terutama dalam menghadapi tekanan era digital.

Sebagai institusi yang berperan strategis dalam menjaga stabilitas ekonomi, Bank Indonesia tidak hanya berfokus pada kebijakan moneter, tetapi juga turut aktif mendukung pengembangan generasi muda sebagai penggerak masa depan ekonomi Indonesia. Melalui program seperti beasiswa Generasi Baru Indonesia (GenBI) dan Talk Show BISIK Goes to Campus, Bank Indonesia memperkuat kolaborasi dengan lembaga pemerintah, institusi pendidikan, dan masyarakat untuk membangun generasi yang siap menyongsong visi Indonesia Emas 2045.

“Bank Indonesia melihat generasi muda sebagai elemen utama dalam mewujudkan Indonesia Emas,” ujar Rony Hartawan.

“Melalui program Talk Show BISIK Goes to Campus, kami mengajak generasi muda untuk memahami tantangan yang ada, membangun potensi mereka, dan bersama-sama menciptakan masa depan yang lebih inklusif dan berkelanjutan bagi Indonesia,” lanjutnya.

Sebagai bentuk komitmen nyata dalam mendukung pendidikan generasi muda, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Tengah juga memberikan bantuan Uang Kuliah Tunggal (UKT) tertunggak bagi lebih dari 200 mahasiswa UIN Datokarama Palu. Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban finansial mahasiswa dan memotivasi mereka untuk menyelesaikan pendidikan serta berkontribusi positif bagi pembangunan bangsa.

Talk Show BISIK Goes to Campus ini merupakan bukti nyata dari peran aktif Bank Indonesia dalam membangun bangsa, tidak hanya melalui aspek ekonomi dan keuangan, tetapi juga melalui pembentukan mentalitas dan keterampilan generasi muda Indonesia. Dengan visi besar menuju Indonesia Emas, Bank Indonesia terus berkomitmen untuk menjadi pendorong utama dalam menciptakan perekonomian yang stabil, kuat, dan berdampak positif bagi seluruh masyarakat.

Program ini menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah, institusi pendidikan, dan masyarakat dalam mempersiapkan generasi muda yang akan mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045. Bank Indonesia optimis bahwa dengan kesadaran, kesehatan mental yang baik, serta keterampilan digital yang mumpuni, generasi muda Indonesia akan siap untuk menyongsong masa depan yang cerah dan penuh potensi.(*)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA
x